Katoliknews.com – Paus Fransiskus meminta semua Negara maju untuk segera menghapus utang Negara-negara miskin di tengah krisis global akibat Covid-19.
Hal tersebut disampaikan Paus Fransiskus saat menggelar misa di Basilika Santo Petrus Senin, 13 April 2020. Misa saat itu tanpa dihadiri umat akibat kebijakan penguncian (lockdown) yang diterapkan Italia untuk mencegah penyebaran virus yang menyerang pernapasan tersebut.
“Ini bukan waktu untuk ketidakpedulian. Karena seluruh dunia menderita dan perlu dipersatukan,” kata Paus Fransiskus dalam pesan yang disiarkan secara online seperti dikutip BBC.com pada Selasa, 14 April 2020.
Menurut Uskup asal Argentina tersebut, penghapusan utang harus dilakukan meskipun beberapa negara maju termasuk yang tergabung di Uni Eropa berisiko ambruk karena virus ini.
Ia juga mengatakan, “Paskah kesepian” tahun ini harus memberi harapan. Oleh karena itu, para pemimpin politik semua Negara diminta untuk bekerja “demi kebaikan bersama”, guna membantu sesama melalui krisis ini sampai situasi kembali normal.
“Ini bukan waktu untuk mementingkan diri sendiri karena tantangan yang kita hadapi dimiliki oleh semua orang,” jelasnya.
“Ketidakpedulian, egoisme, perpecahan, dan kelupaan bukanlah kata-kata yang ingin kita dengar saat ini. Kami ingin melarang kata-kata ini selamanya,” ucap Paus.
Paus Fransiskus juga menyerukan pelonggaran sanksi internasional tanpa secara eksplisit menyebutkan negara yang dimaksud. Dia kemudian memuji dokter, perawat, dan pekerja lain yang menjalankan layanan penting.
Per Selasa 14 April 2020, jumlah pasien corona di seluruh dunia sudah mencapai 1.920.918. Dari jumlah tersebut sebanyak 453.289 orang dinyatakan sembuh sementara 199.686 orang lainnya meninggal dunia.
Komentar