Katoliknews.com– Paus Emeritus Benediktus XVI tutup usia pada Sabtu, 31 Desember 2022. Ia wafat pada usianya yang ke-95 tahun.
Paus Emeritus Benediktus XVI meninggal dunia di biara Mater Ecclesiae di Vatikan, tempat dia tinggal sejak 2013.
Biara Mater Ecclesiae dibangun Paus Yohanes Paulus II pada tahun 1992 silam untuk komunitas biara internasional yang ingin menjalani kehidupan kontemplatif di dalam Kota Vatikan.
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut fakta-fakta unik tentang Paus dengan nama asli Joseph Aloys Ratzinger.
Pertama, Benediktus XVI adalah paus ke-265 dalam sejarah Gereja Katolik dan paus pertama yang mengundurkan diri dalam 600 tahun terakhir. Dengan keputusan ini, Benediktus XVI sebagai paus ketiga dalam sejarah kepausan Gereja Katolik Roma yang mengundurkan diri.
Adapun Paus pertama yang mengundurkan diri yaitu Paus Selestinus V pada tahun 1284 karena alasan kesehatan dan yang kedua yaitu Paus Gregorius XII pada tahun 1415 karena alasan politis.
Kedua, Benediktus XVI terpilih ketika umurnya sudah 78 tahun. Dia adalah orang ke-5 tertua yang terpilih menjadi paus dalam sejarah Gereja Katolik dan menjadi paus terpilih tertua sejak Klemens XII yang menjabat paus dari 1730-1740 pada usia 79 tahun.
Ketiga, Ratzinger Muda ketika tentara Nazi menguasai Jerman, ia bersama orang muda Jerman lainnya bergabung dengan Hitler Muda. Pada tahun 1943 ketika ia sudah di seminari, Ratzinger direkrut menjadi korps anti pesawat Jerman. Dua tahun kemudian ia membelot.
Tahun 1945 dia dikira masih sebagai tentara Nazi sehingga dikirim ke suatu penjara dekat kotanya selama beberapa bulan. Namun, kemudian ia dikembalikan ke seminari.
Keempat, Tahbisan Imam dan Teolog Terkemuka
Tahun 1951 Ratzinger ditahbiskan menjadi imam. Sebagai imam ia belajar teologi dan memiliki karier akademis yang panjang serta mengajar di beberapa universitas di Jerman.
Dia adalah dosen teologi terkemuka sehingga pada tahun 1977 Ratzinger dipilih menjadi kardinal meskipun pengalaman pastoralnya minim.
Kelima, Tahun 1976 Ratzinger menyarankan agar “Pengakuan Iman Augsburg” yaitu pengakuan utama iman Gereja Lutheran kiranya diterima dan diakui sebagai pernyataan iman Gereja Katolik.
Beberapa saat kemudian dia mengubah pandangannya setelah menyadari adanya perbedaan pandangan antara Gereja Katolik Roma dengan Gereja Lutheran dalam pemahaman tentang justifikasi atau pembenaran.
Keenam, tahun 2001 Ratzinger berhasil meyakinkan Paus Yohanes Paulus II untuk menjadikan Kongregasi Ajaran Iman di Vatikan sebagai kongregasi yang meneliti dan menangani kasus-kasus kekerasan seksual yang terjadi dalam Gereja.
Ratzinger sendiri pernah menjabat sebagai ketua Kongregasi ini semasa mendiang Paus Yohanes Paulus II menjadi pemimpin Gereja Katolik Roma.
Ketujuh, selama menjabat sebagai Kardinal, Ratzinger dikenal dengan sikapnya konservatifnya dalam membela ajaran dan tradisi Gereja. Ia menolak arus Teologi Pembebasan Amerika Latin, mengutuk pernikahan sejenis, serta mengkritik keras arus pemikiran pluaralisme agama seperti di Asia, di mana kayakinan akan ‘Kristus satu-satunya Penyelamat’ kurang tegas.
Kedelapan, pada tahun 2012 Ratzinger telah menulis 73 buku. Bukunya yang pertama terbit pada tahun 1966.
Kesembilan, Sebenarnya Ratzinger tidak bercita-cita menjadi Paus. Pada tahun 1997, pada usia 70 tahun, ia pernah meminta izin kepada Paus Yohanes Paulus ke II untuk bekerja pada bagian kearsipan Vatikan dan menajdi pustakawan di Perpusatakaan Vatikan, namun ditolak Paus Yohanes Paulus II.
Di masa ketika ia terpilih sebagai Paus sebenarnya ia sedang berharap agar “Tuhan memberikan kepadanya sebuah masa pensiun yang tenang”, namun ia mengatakan bahwa “kali ini doa saya tidak dikabulkan”.
Sekadar Penutup: Demikian fakta-fakta unik tentang Paus Benediktus XVI. Ia telah menyelesaikan ziarah panjangnya di bumi ini. Seorang perawat pribadinya menceritakan, beberapa jam sebelum meninggal, Paus Emeritus sempat mengucapkan satu kalimat dalam bahasa Italia; “Tuhan, aku mencintai-Mu!”.
Yeri Orlando
Komentar