Katoliknews. com – Pilihan menjadi saksi Yesus Krsitus di tengah menuntut pengorbanan lebih bahkan nyawa. Yesus bersabda, “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku. Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya” (Mat. 16:24-26).
Uskup telah menjadi sasaran rezim jahat sejak awal kekristenan. Ketika seorang uskup secara terbuka menentang mereka yang berkuasa, dia segera dibunuh oleh pembunuh bayaran yang ditunjuk.
Disadur dari Aleteia.com, banyak uskup dalam 100 tahun terakhir mengalami nasib serupa, dibunuh dan ditembak karena kesaksian mereka tentang Yesus Kristus. Ada dari mereka yang berani menantang rezim yang korup dan menindas rakyat kecil.
Berikut empat uskup di era modern yang harus kehilangan nyawanya demi kesaksian mereka akan Guru kehidupan dari Nazareth.
Pertama: Santo Oscar Romero
Uskup Agung San Salvador, Uskup Oscar Romero ditembak oleh seorang pembunuh saat merayakan Misa pada 24 Maret 1980.
Dia dibunuh oleh partai politik yang tidak senang dengan pandangan publik Romero, yang berseberangan dengan penguasa di El Savador kala itu
Romero dikanonisasi oleh Gereja Katolik pada tahun 2018.
Kedua: Luigi Versiglia
Seorang uskup pemberani di Cina awal abad ke-20, Uskup Versiglia dibunuh oleh bajak laut Bolshevik pada 25 Februari 1930 karena melindungi beberapa gadis yang akan dijual sebagai budak.
Bl. Versiglia dibeatifikasi pada tahun 1980, diakui sebagai martir, “dalam kebencian terhadap iman.”
Ketiga: Florentino Asensio Barroso
Seorang uskup Spanyol selama Perang Saudara Spanyol yang mematikan, Bl. Barroso ditangkap dan ditembak setelah disiksa dengan kejam.
Dia dibeatifikasi pada tahun 1997 dan dipandang sebagai seorang uskup heroik yang melayani kebutuhan rohani banyak orang selama masa kekerasan di Spanyol.
Keempat: Francis Xavier Ford
Seorang misionaris Maryknoll di Tiongkok, Uskup Ford meninggal pada 21 Februari 1952 setelah dipenjarakan oleh rezim Komunis. Dia menderita hukuman yang sangat kejam, yang menyebabkan kematiannya.
Alasan kanonisasinya baru-baru ini dibuka dan kegiatan misionaris Ford di Tiongkok telah menjadi inspirasi bagi banyak orang.
Komentar