Katoliknews.com – Superior Jenderal Misionaris Cinta Kasih, Suster Mary Prema Pierick bersukacita atas kanonisasi Bunda Teresa yang digelar di Vatikan, pada Minggu, 4 September 2016 lalu.
Sebagaimana dilansir Agenzia Fides, rasa sukacita itu ia sampaikan sehari sebelum kanonisasi, Sabtu 3 September 2016.
“Kami berterima kasih kepada Allah dan kepada Paus Fransiskus, yang menetapkan Tahun Belas Kasih dan memilih Ibu Teresa sebagai ikon belas kasih. Kanonisasi Ibu Teresa adalah kesempatan untuk menyebarkan pesan Injil dan belas kasih Allah,” kata Suster Mary.
“Kami berharap rahmat belas kasih menjangkau setiap manusia, terutama yang paling miskin dan berputus asa,” lanjutnya.
Pesan dan karya Ibu Teresa, kata dia, bakal selalu hidup selagi ada manusia yang menderita, yang direndahkan dan orang buangan di dunia ini.
”Sekarang karyanya terus berlanjut berkat para suster Misionaris Cinta Kasih, para Bruder Cinta Kasih (Brothers of Charity), dan juga berkat semua pria dan wanita yang berkehendak baik yang terus melayani kaum miskin, kelompok marjinal, sekarat, dengan menjadi alat di tangan Tuhan dan belas kasih-Nya,” ujarnya.
Biarawati berusia 61 tahun ini menegaskan bahwa kehidupan doa dan pelayanan kepada sesama yang menderita perlu disadari karena melalui mereka (orang menderita) Kristus hadir di tengah-tengah kita.
“Ibu Teresa mengakui keberadaan Kristus di dalam orang miskin dan karena alasan ini orang miskin menjadi pusat untuk misinya. Bagi Ibu Teresa, belas kasih adalah hidup, yang terbentuk dari cinta, kebaikan, pengampunan, perasaan sayang terhadap semua orang,” lanjutnya.
Menurut Sr Mary, saat ini di seluruh dunia para suster misionaris Cinta Kasih sebanyak 5.160.
“Mereka tinggal di 139 negara dalam total 758 rumah dan lembaga. Sedangkan 397 Bruder Cinta Kasih (Brothers of Charity) bekerja di 69 rumah, tersebar di 21 negara di seluruh dunia.”
Roby Sukur/Katoliknews
Komentar