Berita Terkait Gereja Katolik
Kamis, 1 Juni 2023
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Dunia
  • Vatikan
  • Sosok
  • Opini
  • Katekese
  • Inspiratif
  • Nusantara
  • Dunia
  • Vatikan
  • Sosok
  • Opini
  • Katekese
  • Inspiratif
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Berita Terkait Gereja Katolik
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Home Headline

Pemuda Katolik Siap Jadi Garda Terdepan Jaga Kebhinekaan

22 November 2016
in Headline, Nusantara
0
Pemuda Katolik Siap Jadi Garda Terdepan Jaga Kebhinekaan

Karolin Margret Natasa, Ketua Umum PP Pemuda Katolik.

Solo, Katoliknews.com – Pengurus Pusat Pemuda Katolik menegaskan siap menjadi garda terdepan untuk menjaga kebhinekaan. Para kader organisasi itu pun diimbau untuk berpartisipasi aktif  dalammenjaga kebhinekaan di masing-masing daerah.

“Saya mengimbau kepada kader Pemuda Katolik di mana pun berada untuk menjadi garda terdepan menjaga dan membangun kebhinekaan,” ujat Ketua Umum Pemuda Katolik, Karolin Margret Natasa di acara Rapimnas Pemuda Katolik di Hotel Sahid Surakarta, Jawa Tengah, Sabt, 19 November 2016.

Caranya, kata Karolin, adalah mengedepankan dialog dan musyawarah dalam menghadapi masalah dan terus menjalin komunikasi serta silahturahmi dengan kelompok lain demi menjaga kebhinekaan dan keutuhan NKRI.

“Jika ada persoalan hukum, ya serahkan aparat penegak hukum. Jangan menggunakan cara -cara yang bisa mengancam kebhinekaan dan mengganggu persatuan dan kesatuan,” katanya.

BacaJuga

Pemuda Lintas Agama di Batam Gelar Haul Ke-XII Tokoh Muslim Indonesia, Pemuda Katolik Jadi Panitia

Stefanus Asat Gusma Deklarasi Maju Jadi Calon Ketua Pemuda Katolik

Pemuda Katolik di Papua Barat Gelar Konferensi

Pemuda Katolik di Kapuas Hulu Ikut Bantu Program Vaksinasi Covid-19

Pemuda Katolik, menurut Karolin, sudah terlibat dan berpartisipasi aktif memperjuangkan persatuan dan kesatuan Indonesia dari kolonialisme.

Bahkan, jelasnya, pada tahun 1965, saat gerakan Partai Komunis Indonesia (PKI) merajalela, Pemuda Katolik bersama organisasi kepemudaan lainnya berupaya membendungnya.

“Sejarah telah mencatat, kader-kader Pemuda Katolik mengambil peran dalam dinamika kehidupan politik bangsa dan negara. Kini, dalam realitas Indonesia saat ini, kolonialisme hadir dalam bentuk lain, mulai dari ancaman terhadap kesatuan dan persatuan bangsa, kesenjangan sosial yang besar akibat rantai kemiskinan dan dampak buruk dari arus globalisasi,” ungkap Karolin.

Sementara itu, Ketua Bidang Pemuda dan Politik dan Olahraga Pemuda Katolik, Frederikus Tulis mengatakan bangsa Indonesia adalah bangsa majemuk yang terdiri dari ribuan pulau, suku, bahasa, adat istiadat dan golongan.

Kemajemukan tersebut, kata dia adalah sesuatu yang terberikan, yang mau tidak mau kita terima sebagai anugerah dari Tuhan yang Maha Esa.

“Kita patut bersyukur karena kemajemukan tersebut memberikan warna tersendiri. Kemajemukan tersebut menjadi kekayaan yang telah berkontribusi bagi pembangunan bangsa dan negara,” katanya.

“Para founding fathers menyadari betul eksistensi bangsa Indonesia tersebut sehingga merajut bangsa ini dalam kebhinekaan dengan semboyan yang tak pernah usang Bhineka Tunggal Ika,” tutur Frederikus.

Frederikus mengakui bahwa dalam sejarahnya, kebhinekaan kita sering diuji.

Menurut dia, jika perbedaan tidak diolah dengan baik akan bisa menimbulkan perpecahan.

Perbedaan, kata dia, kadang dipolitisasi dan dikapitalisasi oleh kelompok tertentu demi kepentingan tertentu.

“Kenyataan saat ini pun menunjukkan kebhinekaan kita sedang diuji. Adanya politisasi SARA dan aksi teror di beberapa daerah seperti di Samarinda, Singkawang, dan Kota Batu mengindikasi bahwa kebhinekaan kita sedang diuji,” ungakpnya.

“Rajutan kebhinekaan itu bisa rusak lantaran nafsu kelompok politik dan kelompok garis keras,” tandas dia.

Bangsa Indonesia, kata Frederikus tidak boleh kalah dengan kelompok yang ingin memecah belah bangsa ini.

“Maka, kita mendukung dan berpartisipasi dalam berbagai gerakan untuk menjaga kebhinekaan demi keutuhan NKRI,” ungkapnya.

Acara Rapimnas Pemuda Katolik tahun ini dengan tema “Konsolidasi Organisasi untuk Memperkuat Pembangunan Nasional Berbasis Desa” dibuka oleh Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjoyo dan dihadiri oleh Walikota Surakarta, FX. Rudi Rudyatmo.

Dalam sesi seminar, hadir sejumlah tokoh nasional, antara lain Deputi Komunikasi Politik dan Informasi Kantor Staf Kepresidenan Eko Sulistyo, Pemikir Kebangsaan Yudi Latif, Tenaga Profesional Lemhanas RI Mayjen TNI (Purn) E. Imam Maksudi, Anggota DPR RI Agustina Wilujeng dan Riek Diah Pitaloka, Anggota DPD Anang Prihantoro dan pemerhati dan peneliti bidang desa, Goris Sahdan.

Patris/Katoliknews

Artikel Berikut
Menteri Agama: Izin Gereja St Clara Sudah Sah

Menag: Bijaklah Menyikapi Informasi di Media Sosial

Akui Terlibat Genosida, Gereja Katolik di Rwanda Minta Maaf

Akui Terlibat Genosida, Gereja Katolik di Rwanda Minta Maaf

Komentar

Berita Terkait Gereja Katolik

Katoliknews.com menyajikan berita-berita tentang Gereja Katolik dan hal-hal yang terkait dengannya, baik di Indonesia maupun di belahan dunia lain.

Artikel Terbaru

  • Tujuh Kutipan Kitab Suci yang Menarik untuk Momen Pernikahan Anda
  • Paroki St. Michael Beanio Gelar Kursus Persiapan Perkawinan Katolik, Diikuti Puluhan Pasangan

Ikuti Kami

Facebook Twitter Instagram

Tentang Kami

  • Tentang Kami
  • Kirim Tulisan
  • Pedoman Media Siber
  • Iklan dan Partner
  • Kontak

© Katoliknews.com

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Dunia
  • Vatikan
  • Sosok
  • Opini
  • Katekese
  • Inspiratif

© 2020 Katoliknews

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In