Akademi Teknik Mesin Industri (ATMI) Solo, sekolah vokasi yang berdiri tahun 1968 merayakan pesta emas atau usia ke-50 tahun pada tahun ini.
Rangkaian acara yang berpuncang pada Sabtu esok, 29 September 2019, memberi perhatian istimewa pada Romo Johann Balthasar Casutt SJ (1926-2012), misionaris asal Swiss yang memimpin lembaga pendidikan itu selama 29 tahun, pada 1971-2000.
Menurut keterangan pers yang diterima Katoliknews.com, pada Satu esok, pagi hari akan diadakan Perayaan Ekaristi di Kampus Politeknik ATMI Surakarta yang dipimpin oleh Uskup Agung Semarang Mgr. Robertus Rubiyatmoko.
26 imam yang telah berkarya di ATMI akan mendampingi uskup.
Puncak acara diadakan malam seni berupa “Music Concert Timur, Inspired by Father Casutt’s Mission of Life” oleh Peni Candra Rini dengan tema “Kobarkan Api Vokasi”.
Pagelaran seni ini menampilkan 12 komposisi lagu dalam iringan gamelan Jawa, dipadu dengan musik kontemporer.
Lagu- lagu ini menceritakan tentang Romo Casutt, sejarah ATMI, dan pesan nilai-nilai kehidupan yang diberikan ATMI kepada lulusan- lulusannya.
Peni Candra Rini adalah seorang komposer, pencipta lagu, sinden, penyanyi kontemporer, dan dosen Institut Seni Indonesia (ISI) Solo. Sebagai penggiat seni, Peni telah tampil di berbagai panggung tidak hanya di Indonesia tetapi juga melanglang di lima benua.
Rangkaian acara untuk mensyukuri usia emas ATMI sudah dilakukan sejak September tahun lalu.
Pada 29 Januari lalu, buku berjudul “Romo Casutt SJ: Dalam Senyap Bangun Pendidikan Vokasi Indonesia” juga diluncurkan.
Buku terbitan Penerbit Buku Kompas itu mengangkat sejarah ATMI dalam mengarungi sejarah dan melestarikan nilai-nilai kehidupan yang diwariskan oleh Romo Casutt kepada anak didiknya di tanah kelahiran keduanya, Indonesia.

Sebagai lembaga pendidikan vokasi, ATMI mempersiapkan calon tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI).
Sejak tahun 2011, ATMI berubah menjadi Politeknik ATMI Surakarta.
Menjelang umur 50 tahun pada tahun 2018 ini, ATMI tetap konsisten mempertahankan kualitas mutu lulusan, dengan satu mesin satu mahasiswa dan fokus pada pendidikan praktek.
Sejak berdiri, ATMI telah meluluskan 3.508 mahasiswa yang tersebar di berbagai perusahaan dalam dan luar negeri; menyediakan tempat praktek baik instruktur maupun siswa bagi lebih dari 20 SMK, 20 lembaga tinggi pendidikan vokasi dan 19 industri dam menjalin kerja sama dengan 750 industri.
Dikenal sebagai perintis pendidikan tinggi vokasi, ATMI juga telah membantu pendirian lembaga vokasi, antara lain: Polman Bandung, Polman Astra, Puslastek UCC Tangerang, PT Sugar Group Lampung.
Katoliknews
Komentar