Berita Terkait Gereja Katolik
Rabu, 22 Maret 2023
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Dunia
  • Vatikan
  • Sosok
  • Opini
  • Katekese
  • Inspiratif
  • Nusantara
  • Dunia
  • Vatikan
  • Sosok
  • Opini
  • Katekese
  • Inspiratif
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Berita Terkait Gereja Katolik
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Home Berita Nusantara

Imam di Atambua: Kenapa Kita Tinggalkan Pacul dan Memilih Bekerja di Malaysia?

7 Juni 2019
in Nusantara, Pilihan Editor
0
Imam di Atambua: Kenapa Kita Tinggalkan Pacul dan Memilih Bekerja di Malaysia?

Ribuan peziarah rohani sedaratan Timor bagian Barat menggelar ziarah ke Gua Maria Weliurai Haliwen, Atambua pada akhir Mei 2019. (Foto: Felixianus Ali)

Katoliknews.com – Seorang imam di Keuskupan Atambua menggunakan kesempatan homili dalam Misa bersama Legio Maria untuk mengajak umat membuka mata pada persoalan maraknya orang yang meninggalkan kampung halaman dan memilih bekerja menjadi buruh migran di Malaysia.

Berbicara di hadapan ribuan anggota Legio Maria sedaratan Timor Barat yang menggelar ziarah ke Gua Maria Weliurai Haliwen, wilayah Keuskupan Atambua pada 29-30 Mei, RD Herman Nurak Hane mengingatkan umat agar “membuka mata lebar-lebar” dan menyadari fakta yang sedang terjadi.

“Kemiskinan membuat kita masih menjadi budak, sehingga anak-anak kita dan siapa saja mudah tertipu dan ditipu untuk bekerja ke Malaysia. Begitu (mereka) pulang, kita menerima mayat,” kata imam tersebut.

“Kenapa kita tidak mau mengolah tanah yang tandus dan kering ini untuk menghasilkan susu dan madu untuk masa depan kita?” lanjutnya.

BacaJuga

Uskup di Vietnam Hibur Keluarga Migran yang Tewas dalam Kecelakaan

Uskup di Vietnam Hibur Keluarga Migran yang Tewas dalam Kecelakaan

1.1k
Legio Maria Gelar Konferensi Nasional di Kota Kupang

Legio Maria Gelar Konferensi Nasional di Kota Kupang

1.5k

Ia mengingatkan, “bukankah susu dan madu itu diperoleh dengan membajak dan bekerja keras mengolah lahan-lahan tidur untuk ditanami sayur, tomat, cabai, bawang dan tanaman produktif lainnya?”

“Kenapa kita berlomba-lomba meninggalkan pacul, linggis, tofa, sabit dan memilih bekerja di kebun sawit di Malaysia? Apa bedanya alam kita dengan di Malaysia?”

Nusa Tenggara Timur masih dikenal sebagai salah satu daerah asal banyak buruh migran yang bekerja di Malaysia, di mana sebagian besar tidak dilengkapi dengan dokumen resmi.

Tidak sedikit dari mereka yang kemudian pulang dalam kondisi meninggal. Menurut data Pemprov NTT sejak Januari hingga Mei tahun ini, 48 orang meninggal di Malaysia, di mana hanya satu yang tercatat memiliki dokumen resmi, sementara yang lainnya meninggalkan kampung halaman lewat jalur illegal.

Romo Herman mengingatkan para peziarah agar segera bersama-sama memikirkan situasi ini.

 

Ia mengatakan, sebenarnya alam Timor tidak sekeras yang dipikirkan, apalagi sebenarnya menurut dia orang-orang Timor adalah pekerja keras.

“Mulai dari Kupang, SoE, Kefamenanu, Malaka dan Atambua, orang-orangnya adalah pekerja keras dan tangguh,” katanya memberi motivasi.

“Buktikan dan tunjukkan dengan tidak mudah pergi merantau ke Malaysia hanya untuk menggarap kelapa sawit atau menjadi pembantu rumah tangga,” tambahnya.

Ia menyakinkan umat bahwa mereka bisa hidup dengan mengolah tanah yang mereka miliki.

“Saya yakin, kita orang-orang Timor dapat berdiri kokoh menata masa depan dengan tidak mudah ditipu dan tertipu lagi dengan iming-iming gaji yang besar untuk bekerja di Malaysia”, ungkapnya.

Vincent Sudjatno, umat Paroki Katedral Atambua yang ikut dalam ziarah tersebut mengamini apa yang disampaikan Romo Herman.

“Sedapat mungkin kita mesti mengubah doa menjadi keringat yang menghasilkan karya yang bernilai,” katanya.

Para peziarah yang menggelar Misa pada 30 Mei sebagai puncak acara mereka, berasal dari Kuria Kota Kupang yang tergabung dalam Presidium Regia Kupang yakni Komisium Noelbaki, Komisium Soe, Komisium Nasleu-Kefamenanu, Komisium Betun-Malaka, Komisium Mater Salvatoris dan Komisium Atambua, sebagai tuan rumah.

Maria Dolorosa Badjowawo, Ketua Panitia Legio Maria Presedium Regia Kota Kupang Maria Dolorosa mengatakan “ziarah rohani ini dilakukan dua tahun sekali dengan tujuan untuk memuji, memuliakan nama Tuhan lewat Bunda Maria.”

Laporan: Felixianus Ali

 

 

Tags: Atambuaburuh migranLegio MariaRD Herman Nurak Mane
Artikel Berikut
Pastor di Sri Lanka Gugat Perdana Menteri Karena Dianggap Lalai Cegah Bom Gereja

Pastor di Sri Lanka Gugat Perdana Menteri Karena Dianggap Lalai Cegah Bom Gereja

Paus: Jangan Paksa Kaum Muda Masuk Seminari, Biarkan Mereka Menemukan Sendiri Jalan Panggilan

Paus: Jangan Paksa Kaum Muda Masuk Seminari, Biarkan Mereka Menemukan Sendiri Jalan Panggilan

Komentar

Artikel Terkini

Imam Ini Terpilih Jadi Gubernur setelah Disuspensi

Imam Ini Terpilih Jadi Gubernur setelah Disuspensi

1k
Paus Fransiskus Memanggil Kita

Paus Fransiskus Memanggil Kita

1k
Empat Uskup Era Modern yang Meninggal Dibunuh; Pertama Ditembak saat Sedang Memimpin Misa

Empat Uskup Era Modern yang Meninggal Dibunuh; Pertama Ditembak saat Sedang Memimpin Misa

1k
Sepuluh Tahun Kepemimpinan Paus Fransiskus: Bertambah atau Berkurang Jumlah Umat Katolik?

Sepuluh Tahun Kepemimpinan Paus Fransiskus: Bertambah atau Berkurang Jumlah Umat Katolik?

1k
Ordo Fransiskan Indonesia Rintis Karya di Keuskupan Pangkalpinang

Ordo Fransiskan Indonesia Rintis Karya di Keuskupan Pangkalpinang

1k
Universitas-Universitas Katolik Diminta Berbuat Lebih Banyak untuk Mengatasi Persoalan Lingkungan

Universitas-Universitas Katolik Diminta Berbuat Lebih Banyak untuk Mengatasi Persoalan Lingkungan

1k
Berita Terkait Gereja Katolik

Katoliknews.com menyajikan berita-berita tentang Gereja Katolik dan hal-hal yang terkait dengannya, baik di Indonesia maupun di belahan dunia lain.

Artikel Terbaru

  • Imam Ini Terpilih Jadi Gubernur setelah Disuspensi
  • Paus Fransiskus Memanggil Kita

Ikuti Kami

Facebook Twitter Instagram

Tentang Kami

  • Tentang Kami
  • Kirim Tulisan
  • Pedoman Media Siber
  • Iklan dan Partner
  • Kontak

© Katoliknews.com

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Dunia
  • Vatikan
  • Sosok
  • Opini
  • Katekese
  • Inspiratif

© 2020 Katoliknews

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In