Katoliknews – Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Vatikan sedang mempersiapkan acara resepsi diplomatik dan misa syukur atas pelantikan Mgr. Ignatius Suharyo menjadi kardinal oleh Paus Fransiskus pada Sabtu, 5 Oktober mendatang di Vatikan.
Seperti dilansir Inews.id Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Vatikan, Agus Sriyono mengatakan para dubes dari negara-negara asal kardinal yang bakal dilantik akan diundang untuk membahas consistorium atau sidang para kardinal.
“Penunjukkan Mgr. Ignatius Suharyo ini menjadi satu kehormatan bagi bangsa Indonesia dan sebagai bentuk kepercayaan dari Vatikan terhadap Gereja Katolik Indonesia,” ujar Agus Sriyono.
Agus juga menjelaskan, pengangkatan kardinal di sebuah wilayah atau negara sepenuhnya adalah kewenangan Paus, tidak ada aspek pertimbangan dari negara asal kardinal.
Selain itu, kata dia, para kardinal dipilih untuk kelengkapan keanggotaan Dewan Kepausan, dimana salah satu tugasnya memilih Paus dalam sebuah konklaf.
“Menurut pandangan saya, pengangkatan Mgr. Ignatius Suharyo sebagai Kardinal Indonesia ini untuk menggantikan Kardinal Julius Darmaatmadja yang sudah sepuh. Di Dewan Kepausan telah disepakati untuk memilih kardinal yang usianya di bawah 80 tahun agar memiliki hak memilih dan dipilih menjadi Paus,” katanya.
Sementara itu, Agus juga menanggapi banyaknya umat Katolik Indonesia yang berniat menyaksikan langsung acara pelantikan tersebut.
Menurutnya, undangan dari Vatikan sangat terbatas, peluang umat Katolik Indonesia untuk melihat langsung sangat kecil.
Penunjukan Mgr. Suharyo menjadi Kardinal Indonesia bersama 12 kardinal lainnya telah disampaikan Paus Fransiskus pada 1 September lalu usai memimpin Doa Angelus atau Malaikat Tuhan di St Peter Square, Vatikan.
Mgr. Suharyo merupakan Kardinal ketiga yang berasal dari Indonesia. Kardinal pertama adalah Almarhum Justinus Darmojuwono. Ia dilantik pada 1967 saat masih mengabdi sebagai Uskup Agung Semarang periode 1963-1981. Kardinal kedua yakni Julius Darmaatmadja yang ditunjuk pada 1994. (brvs)
Komentar