Katoliknews.com – Paus Fransiskus pada Senin 28 Oktober 2019 mengumumkan perubahan sebutan arsip Vatikan dari ‘Arsip Rahasia’ menjadi ‘Arsip Apostolik Vatikan’.
Perubahan ini bertujuan agar arsip-arsip ini tidak lagi dikaitkan dengan berbagai konotasi negatif.
Seperti dilansir Tempo.co, Paus Fransiskus berharap perubahan sebutan yang dibuat melalui dekrit Motu Proprio ini dapat membuat orang berhenti berpikir bahwa arsip ini diselubungi aura penuh kerahasiaan.
Paus juga menjelaskan bahwa istilah ‘rahasia’ atau ‘secret’ sebenarnya sejak awal sudah menyesatkan karena menimbulkan kesalahan tafsir dari denominasi bahasa Latin.
Menurutnya, bahasa Latin aslinya berbunyi “archivum secretum” dan “secretum” yang bisa berarti tersembunyi, pribadi, rahasia, jauh, atau terpisah. Namun, ada arti yang sangat kuat dalam nama Latin bahwa arsip tersebut bukanlah untuk semua orang.
Lalu, mulai tanggal 2 Maret 2020 mendatang, materi kontroversial pada Perang Dunia II dari masa Paus Pius XII tahun 1939-1958 juga akan tersedia bagi publik.
Paus Fransiskus berharap perubahan ini akan membantu membersihkan nama Paus Pius XII yang dituduh gagal menghadapi NAZI Jerman dan rezim fasis lainnya, termasuk Italia.
Ia mengatakan, vatikan mengambil posisi netral selama Perang Dunia II. Sepanjang masa PD II, beberapa pemimpin gereja di Jerman bersuara vokal terhadap rezim. Namun secara resmi, institusi gereja Katolik dan Protestan tidak menyuarakan apa pun.
Untuk diketahui, kumpulan arsip-arsip ini dibuat oleh Paus Paulus V sejak awal abad ke-17.
Rak yang menyimpan berbagai arsip penuh informasi ini memiliki panjang gabungan 85 kilometer dan beberapa di antaranya berada di bunker bawah tanah.
Arsip tersebut memuat bahan-bahan yang berkaitan dengan pemerintah Vatikan dari abad ke-8 hingga abad ke-20. Namun, beberapa dokumen telah dapat diakses oleh para cendekiawan sejak tahun 1881.
Komentar