Katoliknews.com – Pemuda Katolik Jawa Barat mengajak seluruh elemen masyarakat di wilayah itu untuk bergotong royong melawan pandemi Covid-19. Pasalnya, daerah Jawa Barat merupakan salah satu zona merah penyebaran virus tersebut.
Wakil Ketua Bidang Perempuan dan Anak Pemuda Katolik Jawa Barat, Revita Vivi mengatakan, saat ini pihaknya tengah berupaya menggelorakan gerakan nasional “Angkat Satu Saudara, Berbagi Berkat, Bantu Saudaramu” dengan hastag #angkat1saudara di tengah masyarakat di wilayah Jawa Barat.
“Langkah langkah kongkrit ini dilakukan dengan berbagi berkah untuk mereka pekerja lepas atau harian yang terdampak langsung oleh Covid-19. Jawa Barat khususnya yang disebut-sebut sebagai zona merah penyebaran Covid-19” Revita kepada Katoliknews, Senin 6 April 2020.
Menurut Revita, mereka sudah menggelorakan gerakan itu di beberapa titik di wilayah itu, seperti di Kota Depok, Bogor, Kabupaten Bogor dan Kota Sukabumi pada Sabtu, 4 April 2020.
Gerakan “Angkat Satu Saudara” merupakan gerakan nasional yang digagas oleh Satgas Penanggulangan Covid-19 Pemuda Katolik Nasional yang sudah dimulai pada 1 April lalu.
Di media sosial, gerakan #angkat1saudara mendapat sambut positif. Ketua PW GP Ansor Jawa Barat, Deni A. Haedar juga mengapresiasi dan turut mendukung gerakan nasional #angkat1saudara tersebut.
“Ini adalah ikhitiar yang baik, kita menjaga saudara-saudara kita yang terdampak Covid 19. Karena dengan bersama-samalah kita bisa lewati masa-masa sulit ini,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Umum Pemuda Katolik Karolin Margret Natasa menjelaskan, gerakan ini untuk membantu para kepala keluarga yang kehilangan pendapatan harian mereka karena situasi pandemi ini.
Sebagaian besar mereka ialah pekerja sektor informal, buruh harian, tukang bangunan dan yangg lainnya.
“Mereka pahlawan bagi keluarganya, tapi situasi saat ini mereka terpaksa harus bertahan di rumah dan tidak bekerja,” kata Karolin.
“Para pemuda harus ambil bagian langsung dalam penanganan situasi pandemi ini, kita berbagi dengan saudara kita, kita angkat mereka jadi saudara kita, kita harus ikut merasakan situasi ekonomi dan emosional mereka sehingga gerakan #angkat1saudara bisa menjadi cermin gotong royong bangsa,” tambahnya.
Koordinator Satgas Stefanus Gusma menjelaskan, bahwa gerakan ini harus dimulai dari para kader Pemuda Katolik seluruh Indonesia melalui instruksi organisasi untuk membantu langsung keluarga yang rentan dari dampak pandemi ini.
Fokusnya, kata dia, membantu kebutuhan dasar pangan mereka selama minimal dua minggu.
“Secara kontinu akan kita ajak semua masyarakat Indonesia, khususnya para pemuda agar ikut dalam gerakan #angkat1saudara ini,” katanya.
“Setiap hari akan kita kampanyekan gerakan ini agar menjadi sebuah gerakan sosial. Kita bantu pemerintah dengan cara ini agar bangsa kita segera keluar dari situasi ini,” tambahnya.
Gusma menambahkan, jika ingin bergotong-royong untuk berpartisipasi dalam gerakan ini, bisa mendaftar melalui link https://forms.gle/khzjAUcC3fVcyHph6
“Satgas akan mengarahkan kepada keluarga-keluarga yang membutuhkan tanpa perantara. Diprioritaskan di wilayah Jabodetabek dan wilayah zona merah,” tutupnya.
Jar/Katoliknews
Komentar