Katoliknews.com – Pengelola Universitas Katolik Widya Karya Malang baru saja menuntaskan rapat kerja, demi menyusun berbagai agenda dan program.
Di bawah komando Rektor, Fr Monfort, BHK, rapat kerja pada 25-28 Agustus itu yang melibatkan seluruh dosen dan karyawan melahirkan Rencana Strategis (Renstra) untuk lima tahun ke depan.
Fr Mon – sapaannya – mengatakan, menjalankan roda organisasi di tengah kondisi yang sulit, terutama pandemi COVID-19 saat ini, butuh energi yang kuat.
Komitmen dan kerja sama, kata dia, menjadi modal yang tak bisa ditawar.
“Arus perubahan saat ini begitu kuat. Kita jangan sampai terhempas karenanya. Harus berani mengambil sikap dengan tetap mengikuti kemajuan,” terangnya, seperti dilansir Newmalangpos.id.
Dalam Renstra itu, setiap bidang sudah membuat konsep tentang program kerja yang akan dilakukan dan berkomitmen menjalankannya.
Di awal raker, Frater Mon telah menegaskan bahwa masing-masing bidang menulis apa yang akan dikerjakan dan mengerjakan apa yang sudah ditulis.
Dan menurut dia, program mesti “fokus dan realistis.
“(Program) tidak meraba-raba. Itu yang kita inginkan. Kerja yang efektif,” tuturnya.
Wakil Rektor 1 Unika Widyakarya, Benedictus Sonny Yoedono, S.Pd., M.T., mengatakan di bidang akademik ada dua hal yang menjadi prioritas, yakni pembelajaran berbasis outcome dan peningkatan metode kuliah berbasis online.
Pendidikan berbasis outcome, jelasnya, dilaksanakan dengan mengacu pada sembilan standar instrumentasi akreditasi.
“Yang ingin kita capai adalah lulusan Unika Widya Karya memiliki dampak positif pada masyarakat,” ujarnya.
Sementara terkait peningkatan metode kuliah berbasis online, jelas dia, masa pandemi menjadi momentum berharga agar dosen mampu mengembangkannya sehingga menjadi sebuah model pembelajaran meskipun pandemi sudah selesai.
“Yang kita harapkan, waktu dosen tidak banyak terpakai untuk mengajar, tetapi juga punya kesempatan untuk melakukan penelitian dan pengabdian pada masyarakat,” terangnya.
Wakil Rektor 2, Dr. Dra. Silvia Indrarini,M.M..,Ak., ikut terpacu dengan sistem kerja cepat yang diterapkan oleh rektor.
Ia mengatakan, tugasnya tidak sedikit, di mana beberapa bidang menjadi tanggung jawabnya, seperti keuangan dan sarana prasarana serta peningkatan kualitas SDM.
“Semua di-sistem informasi-kan agar mudah terintegrasi, cepat dan akurat,” terangnya.
Dosen yang telah mengabdi sejak 1983 tersebut mengakui kini Unika Widya Karya mengalami perubahan, di mana atmosfer kerja sudah tidak seperti biasanya, terutama setelah kepemimpinan Frater Mon.
“Ini jauh lebih baik, sangat berbeda. Kerja cepat dan tepat untuk mewujudkan penampilan, pelayanan dan prestasi,” katanya.
Sebagai bentuk tekad bersama untuk menjalankan Renstra, peserta rapat kerja menandatangani lembar komitmen berupa spanduk berukuran 2×2 meter, di mana mereka menyatakan kesiapsediaan berjuang demi penampilan, pelayanan dan prestasi kampus.
Menggelorakan Perubahan
Sejak awal memimpin, Fr Mon, yang dilantik sebagai rektor pada 28 Maret 202 bertekad menjadikan kampus yang berdiri sejak 1944 itu sebagai universitas yang unggul, berani melakukan perubahan-perubahan yang efektif, mampu mandiri, sekaligus memiliki jejaring yang luas dan kuat, serta melakukan evaluasi secara rutin.
Ia juga memiliki impian agar kampus itu mampu menghasilkan lulusan yang mumpuni di bidangnya, memiliki integritas, inisiatif dan berani melakukan terobosan atau yang ia sebut berjiwa kepeloporan.
Selain itu, agenda lain adalh meningkatkan jumlah mahasiswa dan lulusan, dengan membuat pemetaan segmen pasar dan menguatkan brand image kampus dalam menghadapi dinamika dan iklim kompetitif sesama perguruan tinggi.
Ia juga berkomitmen melakukan pengembangan SDM dan meninjau kembali kurikulum, proses pembelajaran dan suasana skademik, dengan merespons kebijakan Mendikbud yang menerapkan kebijakan “Kampus Merdeka.
BACA: Frater Monfort, BHK: Rektor Baru Universitas Katolik Widya Karya Malang
Di samping itu, ia mengelola pembiayaan, sarana, prasarana dan sistem informasi dengan mengacu pada prinsip-prinsip good university governance, sehingga pengelolaan anggaran, termasuk peruntukkannya akan dilakukan secara transparan, akuntabel dan realistis.
Prioritas lainnya adalah meningkatkan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Komentar