Katoliknews — Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) mengakui Organisasi Nahdaltul Ulama (NU) yang merayakan 100 tahun hidup dan karyanya sebagai soko guru dalam membangun toleransi dan perdamaian di Indonesia.
“NU kiranya telah menjadi soko guru toleransi, perdamaian, dan persaudaraan kemanusiaan di antara kita sesama anak bangsa dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia,” kata Mgr. Antonius Subianto Bunjami, Ketua KWI dalam pesan video yang diunggal di kanal Youtube Komsos KWI.
NU yang merupakan organisasi Islam terbesar di Indonesia merayakan usia satu abad pada 7 Februari 2023.
Perayaan monumental ini mengusung tema “Nahdlatul Ulama Menjemput Abad Kedua menuju Kebangkitan Baru”.
Mgr. Anton mengatakan, antara KWI dan NU memiliki hubungan yang akrab sebagai sesama anak bangsa, dan ia menyebut NU berandil sangat besar dalam membangun Indonesia yang harmonis dan toleran di tengah banyak perbedaan.
“Terima kasih atas persaudaraan yang terjalin erat antara KWI dan dan NU. Atas jasa dan cinta dalam memperjuangkan dan meningkatkan kehidupan beragama yang asli, kehidupan berbangsa yang sehati, dan kehidupan berkemanusiaan yang sejati,” ujarnya.
Uskup Bandung itu berharap, perayaan satu abad semakin menumbuhkan dan mempererat ikatan persaudaraan kemanusiaan demi kesejahteraan sesama anak bangsa.
“Kita tak bisa membayangkan apa yang terjadi dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai ini tanpa kehadiran NU,” tandas Mgr. Anton.
“Dirgahayu, Nahdlatul Ulama,” pungkasnya.
Ian Saf
Komentar