Katoliknews.com – Kardinal Ignatius Suharyo menyambangi Markas Besar Tentara Nasional Indonesia (Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis, 9 Maret 2023.
Kedatangan Kardinal dalam rangka tugasnya sebagai Uskup Umat Katolik di Lingkungan TNI dan Polri, di samping tugas utamanya sebagai Uskup Agung Jakarta.
Ia disambut Panglima TNI Laksamana Yudo Margono yang didampingi Aspers Panglima TNI, Marsda TNI Samsul Rizal), dan Kapusbintal TNI, Laksma TNI Ian Heriawan.
Sementara Kardinal asal Sedayu-Yogyakarta itu didampingi Laksda TNI AR Agus (TNI AL), Irjen Pol Viktor Sihombing (Polri), Brigjen TNI Pur P Gunung Sarasmoro (TNI AD), Kombes FX Surya Kumara (Polri), dan Romo Yos Bintoro, selaku Wakil Uskup OCI.
Kardinal Suharyo yang menjabat sebagai Uskup Ordinariat Militer Indonesia sejak Januari 2006 mengatakan kepada Panglima bahwa posisi Keuskupan Militer sebagai Institusi Gereja Katolik ditunjuk oleh Takhta Suci Vatikan sejak tahun 1949 (25 Desember 1949), lewat pengangkatan Mgr. Albertus Sugiyopranoto SJ sebagai Uskup Vikariat (Keuskupan) Militer di Indonesia.
“Di Asia hanya ada 3 negara saja yang ditetapkan Vatikan memiliki Keuskupan militer, yakni, Filipina, Korea Selatan, dan Indonesia,” ujarnya seperti dikutip saibumi.com.
“Di Indonesia sendiri, berbeda dengan 46 Keuskupan Militer seluruh dunia, Kepolisian RI menjadi bagian pelayanan dari Keuskupan Militer Indonesia karena dari sejarahnya Kepolisian RI pernah 1 kolegialitas beserta ketiga matra (AD, AL, AU) dalam wadah ABRI,” tambahnya.
Sebagai gembala utama di OCI, Kardinal Suharyo juga mengucapkan terima kasih atas diterimanya Romo Satyagraha dan Romo Riyanto dalam rekruitmen Prajurit Perwira Karier (kedua Romo untuk TNI AL) dan 4 Katekis Katolik (3 untuk TNI AD, dan 1 untuk TNI AU) bahkan salah satunya berasal dari putra daerah Papua yang sedang menjalani pendidikan dasar prajurit di Chandradimuka Akmil Magelang.
“Kehadiran mereka sangat membantu pelayanan rohani umat Katolik di lingkungan TNI AL pada khususnya, dan TNI pada umumnya,” kata Uskup yang ahli bidang Kitab Suci.
Sementara itu, Romo Yos Bintoro berharap, Panglima TNI mendapat pemahaman tentang keberadaan OCI yang menjadi “Supporting System” dari tugas pembinaan mental umat Katolik baik di lingkungan TNI maupun Kepolisian RI.
“Sesuai dengan mekanisme hierarki dan garis komando, pelayanan umat Katolik di lingkungan TNI (dan Kepolisian RI) dapat berjalan secara sinergis dan optimal di bawah kerja sama dengan Pusbintal TNI yang menjadi perpanjangan tangan Panglima TNI melaksanakan tugas pokok dan fungsi pembinaan mental kerohanian, pembentukan karakter ideologi, motivasi kejuangan dan kejiwaan setiap personel TNI, ASN di bawah TNI dan keluarga besarnya,” jelas Pastor TNI AU dengan pangkat Kolonel itu.
Menurutnya, Panglima TNI sangat senang, menyambut baik dan mendukung pertemuan dengan Kardinal Ignatius Suharyo.
“Semoga dari pertemuan ini dapat ditindaklanjuti dengan berkoordinasi, bekerja sama dalam penyiapan regulasi hierarkis dengan Pusbintal TNI sesuai kebutuhan pelayanan umat Katolik yang memudahkan sosialisasi program kerja sampai ke Unit Organisasi TNI di seluruh pelosok tanah air,” harap lulusan Prajurit Perwira Karier 1997 itu.
Ia mengatakan, kehadiran pelayanan umat Katolik ikut mendukung TNI mewujudkan tugas melaksanakan operasi militer selain perang (OMSP) sesuai Undang Undang TNI No. 34 Tahun 2004 dan sesuai visi OCI: For God, Nation and Humanity.
“Harapan kita semua insan umat Katolik di Lingkungan TNI dan Polri, pelayanan rohani umat Katolik di lingkungan TNI (dan Polri) terwadahi. Semoga pertemuan ini menjadi tonggak baru bagi perjalanan pelayanan OCI semakin berkualitas dan bernas bagi bakti menjaga keutuhan, kedaulatan, keamanan, dan keselamatan Bangsa dan NKRI,” pungkas.
Tentang OCI
Ordinariat Militer Indonesia atau Keuskupan untuk Umat Katolik di lingkungan TNI dan Polri adalah suatu ordinariat militer dari Gereja Katolik Roma.
Yurisdiksi tersebut menyediakan pelayanan pastoral kepada umat Katolik yang bergabung dalam kesatuan Tentara Nasional Indonesia (TNI) atau Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), beserta keluarga mereka.
Ordinariat ini tidak termasuk dalam provinsi gerejawi apa pun dan tunduk langsung pada Takhta Suci.
Sejak berdirinya pada 1946, terhitung sudah empat gembala atau uskup yang pernah melayani di Ordinariat ini: Mgr. Albertus Soegijapranata SJ [25 Desember 1949–22 Juli 1963, wafat]; Kardinal Justinus Darmojuwono [8 Juli 1964–31 Desember 1983, pensiun]; Kardinal Julius Riyadi Darmaatmadja SJ [28 April 1984–2 Januari 2006, mengundurkan diri]; Kardinal Ignatius Suharyo (sejak 2 Januari 2006).
Ian Saf
Komentar