Katoliknews.com – Pada tanggal 24 Maret 1944, kesembilan anggota keluarga Ulma dibunuh oleh Nazi karena menyembunyikan sebuah keluarga Yahudi di rumah mereka di Polandia, termasuk seorang anak yang masih dalam kandungan.
Pastor Witold Burda, postulator keluarga Ulma, mengatakan bahwa keputusan Gereja Katolik untuk membeatifikasi bayi yang belum lahir “mengguncang hati nurani kita.”
Dalam sebuah wawancara dengan EWTN, Burda menyebutnya sebagai “pengingat bagi kita akan kesucian setiap kehidupan manusia yang dimulai dari saat pembuahan hingga kematian alami.”
“Itu adalah penegasan kembali yang luar biasa, himne agung tentang kesucian dan martabat setiap kehidupan manusia,” tegasnya lebih lanjut.
Uskup Ignacy Dec, Uskup Emeritus Świdnica, Polandia, juga menunjuk peringatan 24 Maret kemartiran keluarga Ulma sebagai momen untuk berdoa bagi perlindungan kehidupan.
“Pada peringatan 79 tahun kemartiran keluarga Ulma, saya dengan hormat menyapa semua pembela kehidupan dan mendorong mereka untuk berdoa bagi pertobatan mereka yang mempromosikan peradaban kematian,” tulis Dec di media sosial.
Hari Peringatan Nasional
Patroli Nazi mengepung rumah Józef dan Wiktoria Ulma di pinggiran Desa Markowa di tenggara Polandia pada 24 Maret 1944. Mereka menemukan dan mengeksekusi delapan orang Yahudi yang mengungsi di kawasan pertanian Ulma sejak 1942.
Polisi Nazi kemudian membunuh Wiktoria, yang sedang hamil tujuh bulan, dan Józef. Saat anak-anak mulai berteriak saat melihat orang tua mereka yang terbunuh, Nazi juga menembak mereka: Stanisława, usia 8 tahun; Barbara, 7; Władysław, 6; Franciszek, 4; Antoni, 3; dan Maria, 2.
Peringatan kematian keluarga Ulma telah diakui sejak 2018 di Polandia sebagai Hari Peringatan Nasional Orang Polandia yang Menyelamatkan Orang Yahudi di Bawah Pendudukan Jerman.
Paus Fransiskus mengakui kemartiran Ulma dan semua anak mereka dalam sebuah dekret yang ditandatangani pada Desember 2022. Seluruh keluarga Ulma akan dibeatifikasi pada 10 September dalam sebuah upacara di Markowa, desa di tenggara Polandia tempat para Ulma dieksekusi.
Konferensi Waligereja Polandia baru-baru ini mengumumkan bahwa relikwi keluarga Ulma akan diarak dari keuskupan ke keuskupan di Polandia setelah beatifikasi mereka.
Komentar