Katoliknews.com – Gereja Katolik Indonesia mendorong solidaritas nasional untuk membantu para pengungsi yang datang dari berbagai negara sebagai wujud pengamalan ajaran dan nilai-nilai iman Katolik yang mendasar, termasuk martabat manusia, solidaritas, keadilan, dan kasih sayang terhadap sesama.
Wilayah Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) saat ini menampung sekitar 6000 pengungsi dari berbagai negara seperti Afghanistan, Somalia, Sudan, Irak, Iran, dan Eritrea.
Para pengungsi ini tersebar di beberapa daerah di Jakarta seperti Tebet, Pasar Minggu, Kebayoran, Grogol, Ciputat, Serpong, dan Kalideres.
Selain hidup tanpa kepastian mengenai masa depan, sebagian dari mereka juga menghadapi kesulitan dalam memenuhi kebutuhan dasar setelah tinggal di Indonesia dalam jangka waktu yang lama.
Sejumlah kelompok kategorial Katolik di KAJ ikut tergerak untuk memberikan bantuan dan dukungan kepada pengungsi, serta memperjuangkan hak-hak mereka dalam semangat solidaritas dan cinta kasih.
Berbagai kegiatan kreatif dilakukan untuk menggalan dana membantu pengungsi seperti charity run tahunan yang diadakan oleh Profesional dan Usahawan Katolik – Keuskupan Agung Jakarta (PUKAT KAJ).
Acara yang dikenal dengan Run4U 2023 ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga kesehatan jasmani dan rohani melalui olahraga, tetapi juga untuk memberikan welas asih, belarasa, dan berkat bagi sesama yang membutuhkan, khususnya para pengungsi.
PUKAT KAJ bekerja sama dengan Lembaga Daya Dharma (LDD) Keuskupan Agung Jakarta dan Jesuit Refugee Service (JRS) Jakarta yang telah memberikan berbagai pelayanan kepada para pengungsi, termasuk peningkatan kapasitas dan keterampilan serta pembagian sembako.
Pada tahun 2022, sebanyak 206 pengungsi dari komunitas Afrika menerima 12 kali distribusi sembako untuk kebutuhan sehari-hari mereka.
JRS Jakarta juga telah mendampingi dan melayani 118 individu atau keluarga pengungsi dalam memenuhi kebutuhan dasar mereka, sambil berupaya memberikan peluang pemberdayaan.
“Dalam dua tahun mendatang, JRS berkomitmen untuk terus melayani para pengungsi luar negeri di Jakarta. Namun, pelayanan ini membutuhkan anggaran yang tidak sedikit,” kata Romo Martinus Dam Febrianto, SJ, Direktur JRS Indonesia, dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat 9 Juni 2023.
Tahun ini, lanjutnya, JRS membutuhkan dana lebih dari 700 juta untuk memenuhi berbagai kebutuhan dasar pengungsi seperti makanan, minuman, pakaian, tempat tinggal, layanan kesehatan darurat, advokasi, koordinasi, dan peningkatan kapasitas staf JRS. Jika dihitung dengan kebutuhan tahun 2024, jumlahnya menjadi satu miliar lebih.
Uskup Keuskupan Agung Jakarta, Ignatius Kardinal Suharyo, mengapresiasi inisiatif PUKAT KAJ sambil mengajak semua pihak “yang memiliki kemampuan dan kesempatan untuk terlibat dalam usaha mulia ini.”
“Keikutsertaan dalam bentuk apa pun akan sangat dihargai dan diabdikan untuk kemuliaan Tuhan serta kebaikan bersama,” kata Kardinal Suharyo.
Run4U 2023, yang memiliki target peserta sebanyak 3.500 orang, akan diselenggarakan dengan konsep Hybrid yang menggabungkan elemen dari Run4U 2018 dan 2019 yang hanya diadakan dalam satu hari dan satu lokasi dengan Virtual Run4U 2021 dan 2022 yang berlangsung selama dua bulan dan dapat diikuti oleh peserta dari mana pun, termasuk dari luar negeri.
Ken Prita Sitasari WS, Ketua Panitia Run4U 2023, menjelaskan bahwa pemilihan konsep Hybrid ini bertujuan untuk menjangkau lebih banyak orang dari berbagai usia, latar belakang, dan lokasi.
“Dengan kampanye yang berlangsung selama hampir tiga bulan, diharapkan dapat menggalang donasi yang dibutuhkan oleh LDD dan JRS untuk para pengungsi. Melalui kebersamaan yang luas, acara ini mengedepankan nilai welas asih, kekompakan, dan sukacita,” katanya.
Pendaftaran untuk peserta Run4U 2023 telah dibuka sejak 1 Juni 2023. Kegiatan ini secara garis besar terbagi menjadi dua kategori, yaitu Pejuang Donasi dan Pejuang Kilometer.
Inisiatif dan program-program ini mencerminkan komitmen Gereja Katolik Indonesia untuk memberikan bantuan dan dukungan kepada pengungsi, serta memperjuangkan hak-hak mereka dalam semangat solidaritas dan cinta kasih.
Paus Fransiskus telah secara konsisten dan dengan tegas menyuarakan pandangan dan keprihatinannya mengenai pengungsi.
Paus asal Argentina itu sering mengajak komunitas internasional untuk memberikan perlindungan dan bantuan yang memadai bagi mereka yang terpaksa meninggalkan rumah karena konflik, kekerasan, atau keadaan sulit lainnya.
Komentar