Berita Terkait Gereja Katolik
Senin, 6 Februari 2023
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Dunia
  • Vatikan
  • Sosok
  • Opini
  • Katekese
  • Inspiratif
  • Nusantara
  • Dunia
  • Vatikan
  • Sosok
  • Opini
  • Katekese
  • Inspiratif
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Berita Terkait Gereja Katolik
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Home Pilihan Editor

Adil

2 Juli 2015
in Pilihan Editor
0
Adil

Justice on the ALbert V Bryan Courthouse in Alexandria VA sends mixed messages. "Justice Delayed Justice Denied" vs. Tortoise and Hare.

Oleh: Markus Marlon MSC

“Mea mihi conscientia pluris est quam omniumsermo”

Hati nuraniku bernilai lebih banyak daripada semua kotbah (Cicero)

 

BacaJuga

Beberapa tahun yang lalu, ketika saya di-benum  di Jawa Tengah, ada seorang janda miskin yang datang kepada saya dan menceriterakan bahwa anaknya akan menerima  pemberkatan nikah di Gereja. Katanya, “Heran, anak saya akan menikah, tetapi sulitnya ngadubilah mencari hari yang tepat, karena pastor paroki sibuk terus. Padahal setahu saya,  minggu lalu umat se-lingkungan denganku waktu nikah di gereja ada lima pastor dan resepsinya malah ada puluhan pastor!”

Lalu saya bilang, “Ibu mungkin keluarga yang punya gawe itu tokoh gereja.”  Tetapi dengan tenang ibu pun menjawab, “Iyasich dia itu donator dan para pastor yang datang dari luar kota  itu dibelikan tiket pesawat  PP, serta apa itu namanya semacam amplop yang  têbêl?” Saya berkata lagi, “Namanya  stipendium”.

Memang, sering terdengar keluhan-keluhan dari wong cilik  yang kurang didengar oleh para pembesar. Mereka bagaikan kaum Nisadha yang dalam Mahabaratha menjadi tumbal (Bdk. Cerita pewayangan dengan judul, “Bale Sigala-gala”).  Itulah sebabnya – kadangkala – dalam karya pastoral pun mereka kurang diperhatikan.  Di situlah, keadilan sering dipertanyakan.

Marilah kita renungkan  fable tentang makna rasa keadilan yang terdapat pada relief candi Mendut yang mengisahkan tentang burung Bharanda yang punya satu badan, tetapi dua kepala.  Riwayat  fable ini konon dipetik dari kitab Jataka atau Pancatantra. Kisahnya, kepala  yang menengadah ke atas karena posisinya selalu menikmati buah yang segar, ranum dan tentu banyak gizi. Sementara itu, kepala yang menjuntai ke bawah, hanya kebagian buah busuk, berulat dan tidak jarang mengandung bakteri. Permintaan kepala yang menjulai ke bawah untuk sekali-sekali menikmati buah segar itu  selalu ditolak. Alasannya buah segar itu akan masuk ke perut yang sama.  Akhirnya kepala yang menjuntai ke bawah itu frustasi dan marah, lalu dengan sadar dan sengaja makan racun. Akhirnya matilah burung Bharanda (Bdk. “Analisa Politik” tulisan J. Kristiadi, Kompas 30 Juni 2015).

Kisah di atas mengajarkan tentang keadilan.  Jika orang sedang berada “di atas” ingat pula yang di bawah, karena manusia tidak selamanya di atas terus. Dalam bahasa Jawa ada ungkapan, “Cakra  manggilingan” – hidup manusia itu bagaikan roda berputar. Manusia perlu untuk merenung, kontemplasi, refleksi dan mempertajam batin agar hati lebih peka terhadap lingkungan sekitar. Inilah yang terungkap dalam pepatah Jawa, “padha gulangen ing kalbu” – berpikir untuk bersikap adil terhadap sesama.  Wong cilik atau umat yang miskin perlu untuk kita perhatikan.  Ibaratnya, bagi  wong cilik, makan di  CFC atau  Pizza Hut adalah pengalaman yang hanya dalam mimpi saja.  Dalam hal ini, mereka seperti burung Bharanda yang kepalanya selalu menjuntai ke bawah.

Mohammad Syuropati dalam bukunya yang berjudul “Kumpulan Mutiara Kearifan Jawa” menulis makna tentang  “Esêm bupati”  artinya senyum seorang bupati. Kelas selevel dengan bupati, cara mengkritiknya cukup dengan èsêm atau  senyuman. Oleh karena itu, seorang bupati harus tanggap dengan èsêman  atau senyuman  rakyatnya.

Kamis, 2 Juli 2015

Tags: keadilan
Artikel Berikut
Di Manado, OMK Dapat Dukungan dari Gubernur

Di Manado, OMK Dapat Dukungan dari Gubernur

Imam Masjid Ini Bantu Perbaiki Gereja Katolik yang Rusak

Imam Masjid Ini Bantu Perbaiki Gereja Katolik yang Rusak

Komentar

Artikel Terkini

Paus Berbicara dengan Pemenang Zayed Award 2023 dan Mendorong Dialog Antaragama

Paus Berbicara dengan Pemenang Zayed Award 2023 dan Mendorong Dialog Antaragama

1k
[Buku Baru] Gereja: Bahtera yang Mulai Bocor?

[Buku Baru] Gereja: Bahtera yang Mulai Bocor?

1.1k
Renungan Hari Minggu Biasa V: Jadilah Garam dan Terang bagi Sesama

Renungan Hari Minggu Biasa V: Jadilah Garam dan Terang bagi Sesama

1.2k
Uskup Baru Jayapura: Doa adalah Senjata Ampuh untuk Perdamaian di Tanah Papua

Uskup Baru Jayapura: Doa adalah Senjata Ampuh untuk Perdamaian di Tanah Papua

1k
Komunitas Katolik Sant’ Egidio dan Aktivis Perdamaian Kenya Raih Zayed Award 2023

Komunitas Katolik Sant’ Egidio dan Aktivis Perdamaian Kenya Raih Zayed Award 2023

1k
Sesaat Setelah Ditahbiskan Jadi Uskup Jayapura; Mgr Yanuarius You Serukan Perdamaian di Tanah Papua

Sesaat Setelah Ditahbiskan Jadi Uskup Jayapura; Mgr Yanuarius You Serukan Perdamaian di Tanah Papua

1.1k
Berita Terkait Gereja Katolik

Katoliknews.com menyajikan berita-berita tentang Gereja Katolik dan hal-hal yang terkait dengannya, baik di Indonesia maupun di belahan dunia lain.

Artikel Terbaru

  • Paus Berbicara dengan Pemenang Zayed Award 2023 dan Mendorong Dialog Antaragama
  • [Buku Baru] Gereja: Bahtera yang Mulai Bocor?

Ikuti Kami

Facebook Twitter Instagram

Tentang Kami

  • Tentang Kami
  • Kirim Tulisan
  • Pedoman Media Siber
  • Iklan dan Partner
  • Kontak

© Katoliknews.com

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Dunia
  • Vatikan
  • Sosok
  • Opini
  • Katekese
  • Inspiratif

© 2020 Katoliknews

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In