Berita Terkait Gereja Katolik
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Dunia
  • Vatikan
  • Sosok
  • Opini
  • Katekese
  • Inspiratif
  • Nusantara
  • Dunia
  • Vatikan
  • Sosok
  • Opini
  • Katekese
  • Inspiratif
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Berita Terkait Gereja Katolik
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Home Headline

RIP Romo Frans Amanue: Imam Pemberani dari Flores Timur

28 Maret 2016
in Headline, Nusantara, Pilihan Editor, Sosok
0
RIP Romo Frans Amanue: Imam Pemberani dari Flores Timur

Romo Frans Amanue Pr

Katoliknews.com – Romo Frans Amanue Pr, imam di Keuskupan Larantuka-Flores, Nusa Tenggara Timur menghembuskan nafas terakhirnya pada Sabtu, 26 Maret 2016 di RSUD dr. Hendrikus Fernandez Larantuka, saat semua umat Katolik dalam suasana Tri Hari Suci. Imam itu meninggal dalam usia 71 tahun.

Romo Frans memiliki riwayat sakit, di mana sebelum Jumat Agung, ia sempat dirawat di Klinik Lebao, Larantuka dan kemudian dirujuk ke RSUD dr Hendrikus Fernandez.

Pada Kamis Putih, Romo Frans masih mengikuti Perayaan Ekaristi di Gereja Sanjuan Lebao, dan Jumat Agung pagi mengikuti prosesi laut Semana Santa, namun tidak sampai selesai.

Dari situ Romo mengeluh badan lemas dan napas sesak. Atas keluhan tersebut, Sabtu pagi sekitar jam 05.00 Romo dilarikan ke rumah sakit dan mendapat perawatan di UGD.

BacaJuga

PMKRI Larantuka Perjuangkan Nasib Seorang Janda

5000 Orang Daftarkan Diri Ikuti Prosesi Semana Santa di Larantuka

Peringati Hari Perempuan Sedunia, Para Wanita dari Paroki San Juan Larantuka Lakukan Aksi Tanam Pohon

Ratusan Peziarah Semana Santa Berangkat dari Kupang

Namun siangnya, sekitar pukul 12.30, Romo meninggal. Rencananya Romo Frans akan dimakamkan pada Selasa esok.

Imam ini dikenal sebagai imam yang kritis dan dalam berbagai kesempatan ia dengan berani mengkritik penguasa.

Pada 2003, misalnya ia pernah terlibat masalah dengan Bupati Flores Timur kala itu, Felix Fernandez, karena menuding bupati tak berpihak kepada rakyat.

Romo Frasns menilai kebijakan pembangunan Felix lebih bersifat mercu suar, misalnya dalam pembelian kapal feri cepat Andhika Mitra Express. Kapal itu dibeli seharga Rp 3,497 miliar. Padahal dalam akta pembelian, kapal itu dibuat 1996 dan dijual seharga Rp 150 juta. Kini, kapal itu juga dalam kondisi rusak.

Frans juga mengkritik pembelian beberapa bidang tanah, pengadaan traffic light, dan proyek air bersih. Yang lebih fantastis, permohonan dana bantuan sebesar Rp 199 miliar ke pusat untuk penanganan bencana banjir bandang di Larantuka, April silam. Padahal, Pemerintah Provinsi NTT hanya mengajukan Rp 123 miliar. Semua proyek itu dinilai Frans terlalu mengada-ada dan sudah digelembungkan oleh Bupati Felix.

Karena itulah, Felix menggugat Frans ke Pengadilan Negeri Larantuka dengan tuduhan mencemarkan nama baik. Hasilnya, pengadilan memvonis Frans bersalah dengan hukuman kurungan dua bulan dan hukuman percobaan lima bulan. Namun, Frans dinyatakan tak perlu masuk penjara dengan alasan masyarakat butuh imam. Vonis itulah yang memicu kerusuhan, di mana massa yang mengikuti proses sidang marah dan membakar Kantor Pengadilan dan Kejaksaan Larantuka.

Sementara pada akhir-akhir ini, mulai sekitar tahun 2015, imam itu juga membantu melakukan advokasi kasus kematian Laurens Wadu, warga Lembata. Banyak pihak yang menuding bahwa ada “orang kuat” di balik kasus kematian Laurens yang dibunuh dan kemudian mayatnya ditemukan di kebun.

Romo Frans sangat aktif dalam perjuangan mengungkap pelaku dan dalang pembunuhan ini.

Philipus Bediona, anggota DPRD Kabupaten Lembata yang juga ikut berjuang bersama Romo Frans mengatakan, ia sangat kehilangan dengan kepergian imam itu.

“Ketika kasus kematian Laurens Wadu, engkau hadir sebagai imam di tengah keluarga berduka dan berjuang bersama masyarakat pencari kebenaran dan keadilan,” katanya.

Philipus juga menyinggung perhatian Romo Frans saat dirinya bersama anggota DPRD lain ditahan polisi.

“Ketika kami berdua (bersama) Feri Koban ditahan di Polres Lembata, menjalani masa persidangan hingga mendekati 9 bulan, engkau juga selalu hadir pada momen di mana kehadiranmu terasa begitu berarti,” katanya.

Philipus menambahkan, “pastoralmu, pastoral kebenaran dan keadilan. Terima kasihku untukmu. Selamat jalan Tuan. Engkau keras dalam prinsip, tapi lembut dan penuh pengertian dalam cara.”

Yosep/Sergap NTT/Katoliknews

Artikel Berikut
Saat Jokowi Sampaikan Salam Paskah

Saat Jokowi Sampaikan Salam Paskah

Jelang Paskah, Tim Gegana Sisir Semua Gereja di Larantuka

Umat Muslim Juga Ikut Semana Santa

Komentar

Berita Terkait Gereja Katolik

Katoliknews.com menyajikan berita-berita tentang Gereja Katolik dan hal-hal yang terkait dengannya, baik di Indonesia maupun di belahan dunia lain.

Artikel Terbaru

  • Tujuh Kutipan Kitab Suci yang Menarik untuk Momen Pernikahan Anda
  • Paroki St. Michael Beanio Gelar Kursus Persiapan Perkawinan Katolik, Diikuti Puluhan Pasangan

Ikuti Kami

Facebook Twitter Instagram

Tentang Kami

  • Tentang Kami
  • Kirim Tulisan
  • Pedoman Media Siber
  • Iklan dan Partner
  • Kontak

© Katoliknews.com

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Dunia
  • Vatikan
  • Sosok
  • Opini
  • Katekese
  • Inspiratif

© 2020 Katoliknews

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In