Katoliknews.com – Saat ini, sebanyak 5.000 peziarah telah resmi mendaftarkan diri ke panitia untuk mengikuti acara puncak prosesi Semana Santa di Larantuka, Kabupaten Flores Timur, NTT.
“Tahun ini peziarahnya lebih banyak dari tahun sebelumnya. Ada yang datang dengan rombongan, ada yang perorangan. Kebanyakan peziarah dari luar NTT dan mancanegara,” ujar Ketua Panitia, Dion Fernandez kepada detik.com, Rabu (12/4).
Menurut Dion, para peziarah saat ini menyebar di hotel, biara, dan sekolah-sekolah, namun ada juga yang menginap di rumah warga yang telah disiapkan oleh panitia.
“Masih ada waktu, jadi kemungkinan jumlah peziarah ini masih terus bertambah,” kata dia.
Semana Santa merupakan Prosesi puncak pada hari Jumat Agung atau Sesta Vera yang tahun ini jatuh pada Jumat, 14 April 2017.
Pusat perayaan diadakan di dua patung suci, yaitu patung Yesus Kristus (secara lokal dinamai Tuan Ana) dan patung Perawan Maria (secara lokal dinamai Tuan Ma).
Kedua patung tersebut dibawa oleh misionaris Portugis Gaspardo Espírito Santo dan Agostinhode Madalena pada abad XVI. Patung-patung ini hanya ditampilkan kepada publik setiap hari Paskah.
Prosesi puncak Semana Santa diawali dengan Jumat Agung, dimana Ibadah ini didahului dengan prosesi Bahari di mana Patung Yesus yang sudah wafat yang ada dalam peti jenazah diantar dari Kapela Tuan Menino di Kota Rowido, Kelurahan Sarotari Tengah menuju ke Pelabuhan Cure di depan Kapela Tuan Ma (Kapela Patung Bunda Maria) dan Tuan Ana (Patung Tuhan Yesus).
Dari Dermaga Rowido, di depan Kapela Tuhan Meninu, sudah disediakan Perahu untuk mengantarkan Patung Yesus yang ada dalam peti jenazah dan diarak dengan menggunakan perahu dan kapal motor di Kota Larantuka. Ribuan umat Katolik dan para peziarah memadati kapal-kapal dan perahu untuk mengantarkan Patung Yesus.
Siang harinya dilanjutkan arak-arakan Tuan Ma dan Tuan Ana menuju Gereja Katedral. Peziarah diwajibkan menggunakan pakaian serba hitam yang melambangkan kesedihan umat manusia atas pengorbanan Yesus Kristus.
Pada malam hari, peziarah akan berkumpul di depan gereja Katedral. Dari titik inilah prosesi Sesta Vera dengan jutaan lilin dimulai. Selama malam Jumat Agung, lilin dinyalakan sepanjang 2 km di jalan dan di depan rumah penduduk yang dilalui prosesi. Prosesi Sesta Vera ini berakhir hingga pukul 02.00 WITa dini hari.
Prosesi Semana Santa yang sudah berumur lima Abad ini menarik banyak wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Nilai sejarah dan budaya yang terkandung menjadi daya tarik tersendiri. Satu hal yang tidak bisa ditepikan adalah nilai religius akan kedekatan peziarah dengan Sang Pencipta.
JTP/detik.com/Katoliknews
Komentar