Katoliknews.com – Saat berkunjung ke Filadelfia pada tahun lalu, di tengah semarak iring-iringan kendaraan, Paus Fransiskus berhenti, lalu memeluk dan mencium seorang bayi mungil.
Hanya sedikit orang yang tahu saat itu, bahwa bayi berusia satu tahun yang bernama Gianna Masciantonio itu mengidap tumor otak.
Enam Minggu setelah mendapat kecupan dari Paus, Joey Marciantonio, ayah Gianna mengatakan, tumor di kepala putrinya itu sudah hampir sembuh setelah dioperasi, meskipun Gianna masih terus menjalani kemoterapi.
Menurut CBS Eyewitness News, Marciantonio menyatakan, “Dia (Gianna) mulai berbicara, berjalan dan penuh semangat.”
Dokter, kata dia, menjelaskan bahwa masa depan putrinya itu terlihat cerah dan penuh harapan.
Menurut Marciantonio, sebelumnya kondisi kesehatan Gianna sangat buruk. Bahkan, ia dan isterinya pernah membicarakan rencana penguburannya putri mereka itu.
Namun, sekarang semuanya berubah, setelah melihat perubahan besar dalam diri Gianna.
Sejumlah orang menyebut apa yang dialami Giana sebagai “Mukjizat di Market Street”, merujuk pada nama jalan tempat di mana Paus mencium Gianna.
Tapi, Masciantonio mengatakan, bukan ciuman itu yang telah membantu Gianna. Ia mengatakan kepada NBC News, “Bahwa ciuman itu karya Ilahi, sudah pasti. Tapi, yang merupakan mukjizat adalah kami mendapat dokter yang pada akhirnya memainkan peran utama untuk menyelamatkan kehidupan Gianna.”
Pada saat mencium Gianna, Paus Fransiskus memang tidak menyadari seperti apa kondisi bayi itu. Namun, tampaknya, ia mengikuti terus berita terkait gadis cilik itu.
Baru-baru ini, ia mengirim keluarga Masciantonio foto saat ia mencium Gianna. Di bagian bawa foto itu yang dipasang dalam bingkai, terdapat tanda tangannya.
Ibu Gianna, Kristen Masciantonio, terkejut menerima hadiah itu dan bersyukur untuk doa-doa Paus Fransiskus.
Ia mengatakan, “Saat mengetahui bahwa ia (Paus) tahu tentang Gianna dan berdoa untuknya, tentu sangat menakjubkan”
Sebagai tanda syukur atas peristiwa ini, keluarga Gianna kini mendirikan sebuah yayasan yang fokus untuk menyebarkan iman, harapan dan kasih bagi anak-anak dan keluarga yang menderita penyakit langka.
Edy/Katoliknews
Komentar