Katoliknews.com – Vox Point Indonesia (VPI), sebuah Perhimpunan para awam Katolik yang peduli soal-soal sosial politik dan kemasyarakatan mengajak umat Katolik untuk tidak alergi dengan politik, tetapi memilih terjun ke dalamnya, agar bisa memberi kontribusi bagi bangsa dan negara.
Hal itu ditegaskan Susan Binsasi Sarumaha, Wakil Sekretaris Jenderal VPI usai seminar bertajuk “Intoleransi Merajalela: Rapuhkah Bhinneka Tunggal Ika?” yang yang digelar di Aula Paroki St Anna, Duren Sawit, Jakarta Timur, Sabtu, 10 September 2016. Seminar itu diselenggarakan atas kerja sama Seksi Hubungan Antaragama dan Kemasyarakatan (HAAK) Paroki St Anna dan VPI.
Susan menegaskan, memang, kebanyakan masyarakat belum memahami maksud masuk dalam dunia politik. Dan, sebagian beranggapan bahwa politik itu kotor.
Ia menjelaskan, sebagai bagian dari warga negara, umat Katolik perlu memberi peran dan kontribusinya untuk negeri ini.
“Salah satunya dalam bidang politik. Politik yang kotor tidaklah sesuai dengan iman Katolik,” jelasnya.
Ia mengatakan, sejauh ini, VPI selalu berupaya memberi pemahaman tentang bagaimana umat Katolik berperan dalam kehidupan politik.
Hal itu dilakukan dengan menggandeng tokoh-tokoh nasional yang kompeten di bidang politik.
Dari merekalah, katanya, ilmu tentang bagaimana berpolitik yang baik itu ditransfer ke umat dalam bentuk penyelenggaraan seminar-seminar.
“Umat Katolik itu ada di birokrasi, ada di eksekutif, legislatif dan bidang kehidupan lainnya. Nilai-nilai kristiani itu perlu menjadi dasar pembuatan kebijakan,” tegas Susan.
“Kalau kita hanya berteriak dari luar, lalu apa gunanya negara memberi kesempatan kepada semua warganya untuk mengambil bagian dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” lanjutnya.
Edy/ARL
Komentar