Katoliknews.com – Pastor Paroki Kuper, Keuskupan Agung Merauke Romo Yohanes Donbosco B, MSC mengungkapkan, meskipun baru beberapa bulan bertugas di paroki yang membawahi 16 stasi itu, dirinya tidak ingin menyusahkan umat.
Sebagaimana dilansir Jubi Papua pada Jumat, 3 Maret 2017 Romo Yohanes mengatakan jika ada rencana pembangunan seperti rumah pastoran, harus didiskusikan atau dikomunikasikan bersama-sama terlebih dahulu.
“Saya kira semua umat tidak memiliki pendapatan ekonomi pasti setiap bulan. Dengan demikian, komunikasi itu yang perlu dibangun. Maksudnya agar tanggungan yang diberikan, tidak menjadi suatu beban,” ungkapnya.
Pastor Yohanes memberikan contoh saat pembangunan rumah pastoran Kuper yang direncanakan setahun silam, umat melalui ketua dewan stasi diminta menyisihkan Rp 1.000 dari pendapatan yang diperoleh.
“Jadi, selama setahun umat mengumpulkan uang dan ternyata banyak sumbangan diberikan pula dari beberapa pihak. Sehingga Januari 2017 lalu, peletakan pertama pembangunan rumah pastoran dilakukan dan kini sedang dalam proses penyelesaian,” tuturnya.
Seorang Tokoh Masyarakat Merauke, Romanus Mbaraka mengatakan telah mengetahui jika akan ada pembangunan rumah pastoran, sehingga ia pun ikut berkontribusi membantu jemaat di sana agar pembangunan dapat segera selesai.
“Saya sudah bicara langsung dengan Pastor Paroki Kuper sekaligus menyampaikan kalau ada kekurangan bahan material, disampaikan sehingga bisa dibantu,” ujar Romanus.
Yohanes Trisno/Katoliknews
Komentar