Berita Terkait Gereja Katolik
Senin, 6 Februari 2023
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Dunia
  • Vatikan
  • Sosok
  • Opini
  • Katekese
  • Inspiratif
  • Nusantara
  • Dunia
  • Vatikan
  • Sosok
  • Opini
  • Katekese
  • Inspiratif
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Berita Terkait Gereja Katolik
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Home Headline

Bagaimana St Fransiskus Assisi Mengalami Stigmata?

Dalam sejarah kerkistenan, stigmata Fransiskus merupakan yang pertama. Setelah itu, pengalaman serupa juga terjadi, misalnya pada Padre Pio.

17 September 2019
in Headline, Katekese
0
Bagaimana St Fransiskus Assisi Mengalami Stigmata?

Dalam sejarah kerkistenan, stigmata St Fransiskus Assisi merupakan yang pertama. Setelah itu, pengalaman serupa juga terjadi, misalnya pada Padre Pio.

Setiap tanggal 17 September keluarga Fransiskan merayakan pesta Stigmata Fransiskus Assisi. Di La Verna Fransiskus menerima stigmata, yaitu luka-luka mirip luka-luka Kristus yang tersalib, pada tubuhnya. Dalam sejarah kerkistenan, stigmata Fransiskus merupakan yang pertama. Setelah itu, pengalaman serupa juga terjadi, misalnya pada Padre Pio.

Pegunungan La Verna di wilayah Firenze, Italia tengah merupakan sebuah wilayah yang dihadiahkan pangeran Orlando Catani kepada Fransiskus, oleh karena rasa kagumnya pada khotbah-khotbah, dan terutama cara hidup Fransiskus. Kini di La Verna terdapat biara Fransiskan, tempat para peziarah dari berbagai belahan dunia menimba bekal rohani atau sekedar berwisata.

Pengalaman istimewa akan Kristus tersalib ini terjadi pada 1224, dua tahun sebelum kematian Fransiskus. Sumber sejarah riwayat hidup Fransiskus mengisahkan bahwa ketika ia sedang tenggelam dalam doa dan ulah tapa di pegunungan La Verna, menjelang Pesta Santo Mikhael Malaikat Agung, 29 September, ia mendapat sebuah penglihatan mistik: Seorang malaikat Serafim mirip Kristus tersalib menampakkan diri kepadanya.

Malaikat Serafim tersebut bersayap enam: Sepasang sayap membujur searah kedua kaki, sepasang sayap melingkari pinggang, dan yang lainnya membentang sejajar kedua lengan. Dari lambung serta kedua tangan dan kaki Serafim terpancar berkas-berkas cahaya yang menerpa Fransiskus, tepat pada lambung, kaki dan tangan, sehingga padanya tampaklah luka-luka Kristus tersalib. Ekstase ini memahkotai cintanya yang mendalam akan Kristus yang miskin dan rendah hati. Pengalaman ini memeteraikan kerinduan Fransiskus untuk semakin mirip dengan Kristus. Kristus hidup dalam dirinya secara spiritual maupun badani.

BacaJuga

Paus Fransiskus Serukan Keadilan dan Dialog di Belarusia

Paus Fransiskus akan luncurkan enskilik baru tentang persaudaraan

1.6k
Minister General OFM: Pertobatan Punya Dimensi Personal dan Sosial

Minister General OFM: Pertobatan Punya Dimensi Personal dan Sosial

1.5k

Stigmatisasi Fransiskus memahkotai kecintaanya pada Allah Mahakasih. Misteri salib memperlihatkan bahwa kasih Allah adalah kasih penuh kerendahan hati. Pada salib nyatalah totalitas kasih itu: Putera Allah diserahkan ke dalam tangan manusia. Allah, Sang Ada sempurna, sang Kebaikan Tertinggi telah menjelma menjadi manusia hina; Ia memilih ‘jalan turun’, menanggalkan keilahian-Nya dan menjadi yang hina di antara kita.

Bagi Fransiskus, salib memancarkan misteri kasih Allah. Kasih Allah adalah kasih yang radikal. Sang Cinta sendiri rela menjadi manusia, merentangkan tangan-Nya di kayu salib untuk merangkul manusia dalam kasih. Dalam kematian Tuhan, manusia pendosa menemukan kunci kehidupan. Salib Kristus yang tampak sebagai wajah penderitaan justru menjadi sumber harapan bagi dunia.

Artikel ini sebelumnya dimuat di Andreatawolo.id, blog milik RP Andre Atawolo OFM. Silahkan membaca tulisan lain dari pengajar teologi dogmatik di Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara ini dengan mengklik di sini!

Tags: Padre PioSt Fransiskus Assisistigmata
Artikel Berikut
Pastor Darmin: Visi Moral dan Kemanusiaan dalam Pendidikan Sebuah Keharusan

Pastor Darmin: Visi Moral dan Kemanusiaan dalam Pendidikan Sebuah Keharusan

“Jack itu Anak yang Sangat Baik dan Lucu… Sangat Benci Kekerasan”

"Jack itu Anak yang Sangat Baik dan Lucu… Sangat Benci Kekerasan"

Komentar

Artikel Terkini

Paus Berbicara dengan Pemenang Zayed Award 2023 dan Mendorong Dialog Antaragama

Paus Berbicara dengan Pemenang Zayed Award 2023 dan Mendorong Dialog Antaragama

1k
[Buku Baru] Gereja: Bahtera yang Mulai Bocor?

[Buku Baru] Gereja: Bahtera yang Mulai Bocor?

1.1k
Renungan Hari Minggu Biasa V: Jadilah Garam dan Terang bagi Sesama

Renungan Hari Minggu Biasa V: Jadilah Garam dan Terang bagi Sesama

1.2k
Uskup Baru Jayapura: Doa adalah Senjata Ampuh untuk Perdamaian di Tanah Papua

Uskup Baru Jayapura: Doa adalah Senjata Ampuh untuk Perdamaian di Tanah Papua

1k
Komunitas Katolik Sant’ Egidio dan Aktivis Perdamaian Kenya Raih Zayed Award 2023

Komunitas Katolik Sant’ Egidio dan Aktivis Perdamaian Kenya Raih Zayed Award 2023

1k
Sesaat Setelah Ditahbiskan Jadi Uskup Jayapura; Mgr Yanuarius You Serukan Perdamaian di Tanah Papua

Sesaat Setelah Ditahbiskan Jadi Uskup Jayapura; Mgr Yanuarius You Serukan Perdamaian di Tanah Papua

1.1k
Berita Terkait Gereja Katolik

Katoliknews.com menyajikan berita-berita tentang Gereja Katolik dan hal-hal yang terkait dengannya, baik di Indonesia maupun di belahan dunia lain.

Artikel Terbaru

  • Paus Berbicara dengan Pemenang Zayed Award 2023 dan Mendorong Dialog Antaragama
  • [Buku Baru] Gereja: Bahtera yang Mulai Bocor?

Ikuti Kami

Facebook Twitter Instagram

Tentang Kami

  • Tentang Kami
  • Kirim Tulisan
  • Pedoman Media Siber
  • Iklan dan Partner
  • Kontak

© Katoliknews.com

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Dunia
  • Vatikan
  • Sosok
  • Opini
  • Katekese
  • Inspiratif

© 2020 Katoliknews

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In