Katoliknews.com – Pemerintah mengakui untuk memastikan Indonesia bisa bebas dari kelompok intoleran, tampaknya mustahil. Namun, yang pasti semua pihak mesti bersama-sama mengambil langkah mencegah berkembang luasnya kelompok ini.
Hariyono, Plt Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) mengatakan, harus ada upaya berbagai pihak untuk bisa mengantisipasi menguatnya intoleransi di tengah masyarakat.
“Kita tidak bisa menjamin negara bisa bebas dari kelompok intoleran,” katanya, Senin, 18 November saat berbicara dalam kegiatan penguatan nilai Pancasila kepada penceramah dan pengajar di Jakarta.
“(Hal ini) tergantung kepada kita,” lanjutnya.
lalu menjelaskan, pemerintah lewat sejumlah instansi sudah memiliki tugas untuk mengantisipasi sikap intoleran.
BPIP, jelas dia, memiliki tugas mensosialisasikan Pancasila, sementara Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Densus 88 memiliki tugas koersif yang menyasar kepada individu yang telah terpapar radikalisme dan mengancam eksistensi negara.
Selain itu, tambahnya, institusi pendidikan bisa berfungsi mensosialisasikan Pancasila dalam pendidikan karakter di sekolah.
Lewat peran berbagai pihak, kata Haryono, Pancasila diharapkan bisa dijadikan sebagai logos atau ilmu yang menjiwai karakter hidup bangsa.
Ia mengatakan, munculnya kelompok intoleran di Indonesia tidak hanya disebabkan faktor internal.
Dinamika perkembangan global, kata dia, juga memberikan pengaruh yang besar, salah satunya menguatnya paham intoleran dari Timur Tengah. “Kebetulan di Timur Tengah ada penekanan sehingga kelompok mereka terpinggirkan, sehingga (mereka) itu (kemudian) masuk ke Indonesia,” katanya.
Komentar