Katoliknews.com – Dalam tradisi Kristiani, Rabu Abu adalah hari pertama Masa Prapaskah, yang menandai bahwa Umat Katolik akan memasuki masa tobat yang berlangsung selama 40 hari.
Angka “40″ selalu mempunyai makna rohani sebagai lamanya persiapan. Contohnya Musa yang berpuasa 40 hari lamanya sebelum menerima Sepuluh Perintah Allah (lih. Kel 34:28).
Mengapa Selalu Jatuh Pada Hari Rabu?
Gereja Katolik menerapkan puasa ini selama 6 hari dalam seminggu (hari Minggu tidak dihitung, karena hari Minggu dianggap sebagai peringatan Kebangkitan Yesus), maka Masa Puasa berlangsung selama 6 minggu ditambah 4 hari, sehingga genap 40 hari.
Dengan demikian, hari pertama puasa jatuh pada hari Rabu (Paskah terjadi hari Minggu, dikurangi 36 hari (6 minggu), lalu dikurangi lagi 4 hari, dihitung mundur, jatuh pada hari Rabu).
Jadi penentuan awal masa Prapaskah pada hari Rabu disebabkan karena penghitungan 40 hari sebelum hari Minggu Paskah, tanpa menghitung hari Minggu.
Mengapa ‘Abu’?
Kitab Suci mengisahkan abu sebagai tanda pertobatan, misalnya pada pertobatan Niniwe (lih. Yun 3:6) dan di atas semua itu, kita diingatkan bahwa kita ini diciptakan dari debu tanah (Lih. Kej 2:7), dan suatu saat nanti kita akan mati dan kembali menjadi debu.
Olah karena itu, pada saat menerima abu di gereja, imam mengucapkan, “Bertobatlah, dan percayalah kepada Injil” atau, “Kamu adalah debu dan akan kembali menjadi debu”.
Apakah Semua Orang Bisa Menerima Abu Hari ‘Rabu Abu’? Apakah Cara Penerimaan Abu untuk Kaum Tertahbis Sama Saja Dengan Kaum Awam?
Bagi kaum tertahbis, abu biasanya ditabur di kepala (ubun-ubun), dan bagi yang tak tertahbis, abunya dioleskan di dahi.
Darimana Asal Abu yang Digunakan Pada Hari Rabu Abu?
Dalam liturgi sekarang, dalam ibadah Rabu Abu, Umat Katolik menggunakan abu yang berasal dari daun-daun palma yang telah diberkati pada perayaan Minggu Palma tahun sebelumnya.
Imam memberkati abu dan mengenakannya pada dahi umat beriman dengan membuat tanda salib dan berkata, “Ingat, engkau berasal dari debu dan akan kembali menjadi debu,” atau “Bertobatlah dan percayalah kepada Injil.”
Katolisitas.org l Indocell.net
Komentar