Berita Terkait Gereja Katolik
Senin, 29 Mei 2023
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Dunia
  • Vatikan
  • Sosok
  • Opini
  • Katekese
  • Inspiratif
  • Nusantara
  • Dunia
  • Vatikan
  • Sosok
  • Opini
  • Katekese
  • Inspiratif
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Berita Terkait Gereja Katolik
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Home Headline

Cemas dengan COVID-19, Para Imam dan Suster di NTT Minta Pemerintah Batalkan Pameran Pembangunan

Dalam audiensi di Polres TTU, di mana para imam dan suster diterima oleh Wakapolres TTU, Kompol Yeter B. Selan, Romo Dicky Letto membacakan pernyataan sikap mereka, di mana dikatakan bahwa rencana pemerintah itu “secara kasat mata melanggar protokol kesehatan serta peraturan penanggulangan penularan COVID-19.”

17 September 2020
in Headline, Nusantara
0
Cemas dengan COVID-19, Para Imam dan Suster di NTT Minta Pemerintah Batalkan Pameran Pembangunan

Para imam dan suster Dekenat Kefamenanu berdialog dengan Wakapolres TTU Kompol Yeter B Selan di Mapolres TTU, Rabu, 16 September. (Foto: Pos Kupang)

Katoliknews.com – Sejumlah imam dan suster di wilayah Dekenat Kefamenanu, Keuskupan Atambua mendatangi Kantor Bupati Timor Tengah Utara ( TTU), Polres TTU, dan Kantor DPRD TTU pada Rabu, 16 September, untuk meminta membatalkan pelaksanaan pameran pembangunan.

Permintaan mereka didasari kekhawatiran akan potensi penyebaran COVID-19.

Pemeran itu semula direncanakan diadakan sejak 12 September hingga 23 September, bertepatan dengan puncak perayaan HUT Kota Kefamenanu ke-98. Meski batal digelar sejak 12 September karena polisi tidak menerbitkan surat izin keramaian, Pemkab TTU belum memutuskan membatalkan acara tersebut.

Dalam audiensi di Polres TTU, di mana para imam dan suster diterima oleh Wakapolres TTU, Kompol Yeter B. Selan, Romo Dicky Letto membacakan pernyataan sikap mereka, di mana dikatakan bahwa rencana pemerintah itu “secara kasat mata melanggar protokol kesehatan serta peraturan penanggulangan penularan COVID-19.”

BacaJuga

Menko PMK: KVKI Bentuk Peran Gereja Menjawab Tantangan Bangsa

9 Suster di Sebuah Biara di Filipina Meninggal Karena Covid

Uskup Mandagi: Kalau Anda Tidak Mau Divaksin, Anda Berdosa

Paus Fransiskus: Manusia Bersahabat dengan Vaksin

Oleh karena melanggar protokol kesehatan, mereka meminta agar dibatalkan.

Mereka juga mendesak pihak keamanan untuk melakukan penegakan hukum dan tindak tegas terhadap berbagai pelanggaran protokol kesehatan COVID-19 sesuai dengan aturan yang berlaku.

Jika pemerintah tetap bersikeras menggelar acara itu, mereka meminta kepada seluruh umat Katolik dan seluruh masyarakat untuk tidak menghadirinya.

“Meminta dan melarang umat Katolik dan seluruh masyarakat untuk tidak menghadiri kegiatan pameran pembangunan, expo, dan pasar rakyat bila Pemda TTU dan panitia pelaksana tetap kokoh melaksanakan kegiatan tersebut,” kata mereka, seperti dilansir Pos Kupang.

Sementara itu, Wakapolres Kabupaten TTU, Kompol Yeter B. Selan mengatakan mereka tetap berpegang pada keputusan awal untuk tidak mengeluarkan izin keramaian.

Ia mengaku telah melayangkan surat kepada Pemda TTU untuk meminta pertimbangan pembatalan karena kegiatan itu yang akan mengumpulkan banyak orang dan berpotensi menjadi klaster baru penyebaran COVID-10.

Selain para imam dan suster, para aktivis PMKRI juga menggelar aksi unjuk rasa pada Rabu, menentang pameran itu.

Kompol Yeter mengatakan, kedatangan para imam dan suster serta PMKRI akan menjadi dasar bagi Polres TTU untuk melayangkan surat permohonan pembatalan untuk ke sekian kalinya kepada pemerintah.

“Sejauh ini Polres TTU tetap pada sikap awal tidak mengeluarkan izin keramaian. Terkait permintaan untuk membubarkan kegiatan pameran pembangunan jika dipaksakan berjalan tanpa izin keramaian, kita akan sampaikan kepada Kapolres TTU sebagai pengambil kebijakan,” ungkapnya.

Sebelumnya, menanggapi berbagai protes masyarakat, Bupati TTU, Raymundus Fernandez mengatakan pihaknya menghargai kecemasan dari warga, namun akan tetap merancang kegiatan yang menerapkan dengan disiplin protokol kesehatan.

“Aktivitas tidak boleh terhenti, ini penegasan dari pemerintah pusat, presiden melalui kementrian, tetapi yang patut dijaga adalah protokol kesehatan,” katanya.

“Jadi kita akan atur, ada pintu masuk dan ada pintu keluar agar tidak bertabrakan. Di setiap pintu masuk wajib dilakukan pengukuran suhu, sehingga nanti kalau (ada yang) di atas suhu normal, maka petugas kesehatan langsung isolasi, untuk kita observasi lebih lanjut,” katanya pada 12 September.

Raymundus mengatakan, dalam rangka rangkaian perayaan HUT Kota Kefamenanu ini, pihaknya mengurangi beberapa kegiatan seperti kegiatan olahraga yang melibatkan anak-anak, atraksi budaya, dan gerak jalan.

Aria Kiet

Artikel Berikut
Uskup Agats Tahbis Dua Imam Baru

Uskup Agats Tahbis Dua Imam Baru

Pastor Pemerhati Tunawisma di Italia Tewas Ditikam, Pelaku Diduga Gangguan Mental

Pastor Pemerhati Tunawisma di Italia Tewas Ditikam, Pelaku Diduga Gangguan Mental

Komentar

Berita Terkait Gereja Katolik

Katoliknews.com menyajikan berita-berita tentang Gereja Katolik dan hal-hal yang terkait dengannya, baik di Indonesia maupun di belahan dunia lain.

Artikel Terbaru

  • Tujuh Kutipan Kitab Suci yang Menarik untuk Momen Pernikahan Anda
  • Paroki St. Michael Beanio Gelar Kursus Persiapan Perkawinan Katolik, Diikuti Puluhan Pasangan

Ikuti Kami

Facebook Twitter Instagram

Tentang Kami

  • Tentang Kami
  • Kirim Tulisan
  • Pedoman Media Siber
  • Iklan dan Partner
  • Kontak

© Katoliknews.com

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Dunia
  • Vatikan
  • Sosok
  • Opini
  • Katekese
  • Inspiratif

© 2020 Katoliknews

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In