Katoliknews.com – Rekaman video di mana seorang umat paroki yang marah kepada seorang imam “yang berzinah” karena tidur dengan istrinya viral di Filipina.
Insiden yang diunggah di media sosial pada 5 Mei itu terjadi di sebuah aula di San Fernando di provinsi Pampanga, bagian utara Manila, demikian laporan UCANews.com, media Katolik Asia.
Aula tersebut diyakini berada di dalam kompleks gereja, di mana imam itu menjadi pastor paroki.
Video tersebut menunjukkan suami yang marah “secara harfiah” memberikan istrinya kepada imam bersama dengan dua koper yang berisi barang-barang pribadinya.
Dia juga menghancurkan potret keluarga mereka di depan imam itu yang tidak disebutkan namanya.
“Pastor, ke dalam tanganmu, kuserahkan istriku … Anda menghancurkan keluarga saya … Anda memberi tahu kami dalam homilimu, ‘Jangan mengingini istri tetanggamu,” demikian kata pria itu.
Pria lain, yang diyakini sebagai anaknya, yang merekam video tersebut, mendekati pastor itu untuk berterima kasih karena telah “menghancurkan” keluarganya.
“Pastor, terima kasih telah memperlakukan kami dengan baik. Kami percaya padamu. Terima kasih atas ajaran Anda… Terima kasih juga telah menghancurkan kepercayaan kami kepada Tuhan,” katanya.
Orang yang sama mengatakan kepada imam itu bahwa dia telah dilaporkan kepada atasannya dan bahwa keluarganya didukung oleh imam lain di keuskupan.
“Anda perlu dikeluarkan [dari imamat]. Kami telah melaporkan Anda, jadi Anda lebih baik bersiap. Anda sedang diselidiki,” katanya.
Saat itulah sang suami menghancurkan potret keluarga mereka dengan meninjunya.
Seorang wanita terdengar memohon kepada keluarganya agar tidak menyakiti imam itu.
“Kami tidak akan menyakitinya. Kami hanya mencurahkan perasaan kami. Seorang imam yang meniduri seorang ibu?” kata salah satu anak lain.
Tidak jelas kapan rekaman itu diambil tetapi Keuskupan Agung San Fernando kemudian mengumumkan pada 6 Mei bahwa mereka telah menangguhkan imam itu dari merayakan Misa dan bahwa keuskupan sedang menyelidikinya.
“Saya ingin meyakinkan umat beriman bahwa pejabat dari Uskup Agung Katolik Roma San Fernando (RCASF) terus menjangkau pihak-pihak terkait… dengan tujuan akhir mencari kebenaran dan menawarkan bimbingan serta dukungan,” kata Uskup Agung Florentino Lavarias dalam pernyataan tertulis pada 7 Mei.
Uskup Agung itu juga meyakinkan umat Katolik bahwa otoritas gereja akan mengambil tindakan yang tepat.
“RCASF berhak untuk mengambil tindakan yang tepat seiring dengan proses investigasi yang lebih menyeluruh setelah diterimanya pengaduan resmi dari pihak terkait,” ujarnya.
Komentar