Pandemi Covid-19 telah merengggut setidaknya 158 anggota Serikat Yesus (Yesuit) di seluruh dunia selama setahun terakhir, sejak Juni 2020, di mana sepertiganya adalah Yesuit di India.
Hal itu terungkap dalam sebuah daftar yang diedarkan oleh Superior Jenderal SJ, Pastor Arturo Sosa.
Imam itu mengatakan 50 dari mereka yang sudah meninggal adalah orang India dan dua orang Sri Lanka.
“Daftar ini panjang, dan akan lebih panjang lagi jika kami menambahkan nama semua kerabat kami yang telah mendahului kami,” kata Pastor Sosa dalam suratnya, seperti dilansir Licas.news, Senin, 28 Juni.
“Kita sekarang tahu bahwa pandemi ini masih jauh dari selesai, dan kita harus tetap waspada untuk mencegah penyebaran virus ke orang-orang di sekitar kita,” tambahnya dalam suratnya tertanggal 25 Juni.
India memiliki lebih dari 4.000 Yesuit dan menjadi kelompok terbesar di dunia.
Kematian karena Covid-19 ini telah mengikis jumlah Yesuit yang terus mengalami penurunan.
Pada 2018, Serikat Yesus memiliki 15.842 anggota, di mana 11.389 adalah imam dan 4.453 orang dalam formasi.
Jumlah ini berkurang 56 persen dari 36.038 pada tahun 1965, ketika keanggotaan tarekat itu mencapai puncaknya.
Pada September 2019, sebelum pandemi melanda dunia, Pastor Sosa memperkirakan bahwa pada tahun 2034 jumlah mereka akan berkurang menjadi sekitar 10.000, dengan usia rata-rata yang jauh lebih muda dan dengan pergeseran dari Eropa ke Amerika Latin, Afrika, dan India.
Pastor Sosa mengimbau provinsi, wilayah, dan komunitas kongregasi itu untuk berdoa khusus mengenang para korban Covid-19.
Komentar