Katoliknews.com – Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menilai tokoh agama perlu dilibatkan meredam konflik berkepanjangan di Papua. Peran mereka dianggap vital dalam menyelesaikan permusuhan.
“Kami sudah bicara dengan tokoh agama dari Protestan dan Katolik, termasuk juga dari tokoh-tokoh Islam, agar mendorong langkah-langkah dialog damai,” kata Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik dalam diskusi virtual bertajuk ‘Peduli Lindungi Nakes di Daerah Konflik’, Sabtu, (25/09).
Taufan tak memungkiri penyelesaian konflik di Papua tidak mudah. Pendekatan melalui agama disebut sebagai salah satu opsi yang bisa dilakukan saat ini.
Komnas HAM, kata Taufan, sudah menyampaikan rekomendasi ini. Selain itu, Komnas HAM meminta langkah konkret pemerintah setempat dalam melindungi masyarakat sipil serta tenaga kesehatan (nakes).
“Kita juga diminta untuk memantau kondisi pengungsi karena juga ada dampak masyarakat yang lain. Jadi, ada ratusan orang yang ketakutan kemudian mengungsi,” ucap Taufan. Seperti dilansir dari medcom.id.
Taufan menuturkan kompleksitas kondisi di Papua membuat tugas aparat keamanan kerap menemui kemungkinan tak terduga. TNI-Polri diharap terus memastikan keamanan di wilayah rawan konflik.
“Sekali lagi saya tidak ingin menyalahkan pihak aparat keamanan karena memang situasinya tidak mudah,” ucap Taufan.
Sebelumnya, kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Lamek Taplo terlibat baku tembak dengan aparat keamanan di Distrik Kiwirok, Kabupaten Bintang Pegunungan, Papua, pada Senin, 13 September 2021. Aksi itu dilanjutkan dengan pembakaran fasilitas kesehatan dan penganiayaan terhadap nakes.
Sebanyak dua nakes, Gabriela Meilan dan Kristina Sampe, menjadi korban serangan KKB. Tubuh keduanya ditemukan di dasar jurang di Distrik Kiwirok, Rabu, 15 September 2021.
Gabriela ditemukan dalam keadaan meninggal, sedangkan Kristina mengalami luka berat akibat serangan senjata tajam KKB. Di sisi lain, nakes Gerald Sokoy sempat dilaporkan hilang.
Komentar