Berita Terkait Gereja Katolik
Senin, 6 Februari 2023
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Dunia
  • Vatikan
  • Sosok
  • Opini
  • Katekese
  • Inspiratif
  • Nusantara
  • Dunia
  • Vatikan
  • Sosok
  • Opini
  • Katekese
  • Inspiratif
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Berita Terkait Gereja Katolik
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Home Berita

Uskup Tanjungkarang: Dari Monsinyur Hermelink SCY sampai Monsinyur Avien yang Baru Terpilih

Berikut adalah profil singkat uskup-uskup yang pernah menggembalakan umat Keuskupan Tanjungkarang sejak  didirikan pada 19 Juni 1952 sampai saat ini.

18 Desember 2022
in Berita, Feature, Headline, Nusantara
0
Uskup Tanjungkarang: Dari Monsinyur Hermelink SCY sampai Monsinyur Avien yang Baru Terpilih

Foto: istimewa

Katoliknews.com – Umat Keuskupan Tanjungkarang  tengah bergembira karena telah mendapat gembala baru. Dia adalah Monsinyur Vinsensius Setyawan Triatmojo.

Monsinyur Avien, demikian uskup baru terpilih itu disapa, mengisi takhta lowong Keuskupan Tanjung karang yang selama ini dipimpin oleh seorang Administrator Apostolik, Monsinyur Yohanes Harun Yuwono.

Berikut adalah profil singkat uskup-uskup yang pernah menggembalakan umat Keuskupan Tanjungkarang sejak  didirikan pada 19 Juni 1952 sampai saat ini.

Pertama: Mgr. Albertus Hermelink Gentiaras SCY

BacaJuga

Romo Vinsensius Setiawan Triatmojo Terpilih sebagai Uskup Baru Tanjungkarang

Romo Vinsensius Setiawan Triatmojo Terpilih sebagai Uskup Baru Tanjungkarang

1.1k
Bupati dan Uskup di Lampung Resmikan Gereja

Bupati dan Uskup di Lampung Resmikan Gereja

1.3k

Monsinyur Hermelink adalah uskup pertama yang menggembalakan Keuskupan Tanjungkarang. Ia lahir di Barger-Compascuum, Emmen, Belanda pada 5 Agustus 1898 dan mengembuskan napas terkahir pada 25 Februari 1983. Monsinyur Hermelink ditahbiskan menjadi imam pada 19 Juli 1925

Ia terpilih menjadi Prefek Apostolik Tanjungkarang pada 27 Juni 1952. Saat Prefektur Apostolik Tanjungkarang ditingkatkan statusnya menjadi keuskupan,ia diangkat menjadi Uskup pertama di Keuskupan Tanjungkarang. Ia menjabat sampai 18 April 1979.

Mgr. Hermelink dikenal sangat mudah bergaul dengan umat Katolik yang mayoritas bersuku Jawa. Lama-kelamaan ia menjadi fasih berbicara bahasa Jawa. Dari situlah ia dipanggil Romo Kanjeng.

Romo Kanjeng tiba di Indonesia tahun 1926. Ia bersama lima suster dari ordo Fransiskanes Charitas Roosendal, berkarya di Talang Jawa, Palembang.

Pada tahun 1928, Romo Kanjeng tiba di Tanjung Karang. Saat itu, ia berkarya sebagai pastor pembantu prefek apostolik, Pastor HJD van Oort SCJ. Pada tahun yang sama atas saran dari Pastor FX Strater SJ, ia berangkat ke Yogyakarta untuk belajar bahasa Jawa.

Sekembalinya dari Yogyakarta pada tahun 1929, Romo Kanjeng mendapatkan tugas mengajar di Holland Chineesche School (HSC) di Teluk Betung. Tahun 1930, ia bertugas di sebagai pastor di Tanjungsakti.

Satu tahun kemudian, Romo Kanjeng untuk sementara waktu diangkat menggantikan Pastor HJD van Oort SCJ, sebagai Pro-prefek di Tanjung Karang. Tahun 1932, Romo Kanjeng menetap di Pringsewu. Ia meletakkan dasar misi gereja Katolik di Pringsewu.

Pada masa penjajahan Jepang, Romo Kanjeng bersama pastor lain dan para suster diinternir di penjara Lebak Budi, Bandar Lampung. Pengasingannya pun terus berpindah-pindah hingga terakhir di kamp Belalau, Lubuk Linggau. Setelah Indonesia merdeka, Romo Kanjeng dan pastor lainnya pun dibebaskan. Ia menetap dan berkarya di Talang Jawa.

Pada tahun 1949, Romo Kanjeng kembali ke Tanjung Karang. Dua tahun kemudian kembali ke rumah lamanya di Pastoran Pringsewu. Pada tahun 1952, ia diangkat sebagai Prefek Apostolik Tanjung Karang. Ia dilantik oleh Duta Besar Vatikan untuk Indonesia Mgr. Jonge de Ardonye SCJ.

Tahun 1953, Romo Kanjeng menjadi warga negara Indonesia. Namanya bertambah dengan nama belakang Gentiaras.

Kedua: Mgr. Andreas Soewijata Henrisoesanta SCJ

Setelah Monsinyur Hermelink purnatugas, Keuskupan Tanjungkarang dipimpin oleh Mgr. Andreas Soewijata Henrisoesanta SCJ.

Mgr. Henrisoesanta lahir 7 Juni 1935. Ia menggembalakan Keuskupan Tanjungkarang dari 18 April 1979 sampai 6 Juli 2012.

Beliau ditahbiskan menjadi Imam pada 2 Juli 1961 dan terpilih menjadi Uskup di Keuskupan Tanjungkarang pada 18 April 1979. Romo Andreas Henrisoesanta SCJ ditahbiskan menjadi uskup di halaman SMA Xaverius Pahoman, Bandar Lampung pada 11 Februari 1976 oleh Penahbis Utama Mgr. Justinus Kardinal Darmojuwono, Uskup Agung Semarang, sementara Uskup Agung Vincenzo Maria Farano, Uskup Agung Tituler Cluentum sekaligus Nuncio Apostolik untuk Indonesia dan Uskup Albert Hermelink Gentiaras SCJ, Uskup Tanjungkarang menjadi Uskup Ko-konsekrator.

Kemudian pada 21 Desember 1978, Paus Yohanes Paulus II mengangkatnya menjadi Uskup Keuskupan Tanjungkarang. Pada 13 Mei 1979, Mgr. Albertus Hermelink Gentiaras SCJ menyerahkan jabatannya sebagai Episcopus residentalis Keuskupan Tanjungkarang kepada Mgr. Andreas S. Henrisoesanta SCJ

Mgr. Henri juga merupakan seorang ahli hukum Gereja Katolik. Setelah menjadi sarjana, ia melanjutkan Pendidikan Teologinya dengan gelar Licentiat theologi yang ia peroleh dari Universitas Gregoriana Roma pada Juni 1962. Ia menyandang gelar Doktor Hukum Gereja dari Universitas Gregoriana, Roma dengan tesisnya De Probatione per Documente in Precessu Canonico pada 10 Juli 1966.

Pada Kamis, 10 Maret 2016 pukul 14.20 WIB, Mgr. Andreas Herisusanta S CJ mengembuskan napas terakhirnya di Ruang ICU Rumah Sakit St. Carolus, Jakarta. Misa Requiem untuknya dilakukan di Katedral Jakarta dipimpin oleh Kardina Ignatius Suharyo pada hari itu pukul 20.00 WIB. Pada pukul 07.00, jenazahnya diterbangkan dari Jakarta ke Lampung dan disemayamkan di Gereja Katedral Tanjungkarang.

Ketiga: Mgr. Yohanes Harun Yuwono

Setelah digembalakan oleh Mgr. Henrisoetanta selama tiga dekade lebih, tongkat estafet Uskup Tanjungkarang akhirnya diserahkan kepada Mgr. Yohenase  Harun Yuwono.

Mgr. Yu, demikian ia biasa disapa, lahir 4 Juli 1964. Ia menggembelakan Keuskupan Tanjjungkarang dari tahun 2013 sampai tahun 2021, karena  beliau ditunjuk menjadi uskup Agung Palembang menggantikan Mgr. Aloysius Sudarso SCY yang purnatugas.

Pasca wafatnya Mgr. Hilarius Moa Nurak SVD, Mgr. Yuwono juga ditugaskan menjadi Administrator Apostolik Keuskupan Pangkalpinang dari 7 Mei 2016 hingga terpilihnya Mgr. Adrianus Sunarko OFM sebagai Uskup Keuskupan Pangkalpinang pada 28 Juni 2017.

Ia juga ditunjuk oleh Paus Fransiskus sebagai Administrator  Apostolik Keuskupan Tanjungkarang hingga Uskup baru terplih pada Sabtu, 17 Desember 2022.

Keempat: Mgr. Vinsensius Setyawan Triatmojo

Romo Vinsensius Setiawan Triatmojo, imam diosesan Keuskupan Agung Palembang, ditunjuk oleh Paus Fransiskus menjadi uskup baru Keuskupan Tanjungkarang.

Romo yang biasa disapa Avien itu menggantikan Uskup Harun Yuwono yang pada 3 Juli 2021 diangkat menjadi Uskup Agung Palembang.

Pastor Avien lahir di Sindang Jati, 5 April 1971. Ia mengenyam pendidikan Sekolah Dasar di SD  Xaverius XIX Sindang Jati (Tahun 1978–1984); kemudian melanjut pendidikan menengah pertama di SMP  Xaverius Tugumulyo (Tahun 1984–1986) dan SMP Idhata Sindang Jati (Tahun 1986–1987).

Setamat SMP, pastor Avien masuk Seminari Menengah  Santo Paulus Palembang (1987 –1991), kemudian lanjut ke Seminari Tinggi  Santo Petrus Pematangsiantar/STFT Santo Yohanes Kim(Tahun 1991– 1999), dan setelahnya Studi Licenciat Teologi di Paris (2009 – 2015).

Sejumlah karya pastoral yang pernah ia tangani antara lain di Paroki Trinitas BK III/Diakonat (1999– 2000); pastor rekan di Paroki Trinitas BK III (2000 –2001); Pastor Paroki Santo Paulus Plaju (2001– 2007); Pastor Paroki Katedral Santa Maria (2007 –2009); Ketua Komisi Kepemudaan (2002–2008); Ketua Komisi Kateketik, Ketua Komisi liturgi, dan Komisi Kitab Suci (2014– sekarang).

Ian Saf

Artikel Berikut
Kemenag Gandeng KWI Susun Buku Moderasi Beragama Perspektif Katolik

Peringatan Menteri Agama untuk Perayaan Natal Tahun Ini

Majelis Nasional Pendidikan Katolik Tanggapi Wacana 8 Jam Guru Berada di Sekolah

Romo Darmin OFM: Pendidikan Indonesia Harus Menjadi Proyek Peradaban Kasih

Komentar

Artikel Terkini

Paus Berbicara dengan Pemenang Zayed Award 2023 dan Mendorong Dialog Antaragama

Paus Berbicara dengan Pemenang Zayed Award 2023 dan Mendorong Dialog Antaragama

1k
[Buku Baru] Gereja: Bahtera yang Mulai Bocor?

[Buku Baru] Gereja: Bahtera yang Mulai Bocor?

1.1k
Renungan Hari Minggu Biasa V: Jadilah Garam dan Terang bagi Sesama

Renungan Hari Minggu Biasa V: Jadilah Garam dan Terang bagi Sesama

1.2k
Uskup Baru Jayapura: Doa adalah Senjata Ampuh untuk Perdamaian di Tanah Papua

Uskup Baru Jayapura: Doa adalah Senjata Ampuh untuk Perdamaian di Tanah Papua

1k
Komunitas Katolik Sant’ Egidio dan Aktivis Perdamaian Kenya Raih Zayed Award 2023

Komunitas Katolik Sant’ Egidio dan Aktivis Perdamaian Kenya Raih Zayed Award 2023

1k
Sesaat Setelah Ditahbiskan Jadi Uskup Jayapura; Mgr Yanuarius You Serukan Perdamaian di Tanah Papua

Sesaat Setelah Ditahbiskan Jadi Uskup Jayapura; Mgr Yanuarius You Serukan Perdamaian di Tanah Papua

1.1k
Berita Terkait Gereja Katolik

Katoliknews.com menyajikan berita-berita tentang Gereja Katolik dan hal-hal yang terkait dengannya, baik di Indonesia maupun di belahan dunia lain.

Artikel Terbaru

  • Paus Berbicara dengan Pemenang Zayed Award 2023 dan Mendorong Dialog Antaragama
  • [Buku Baru] Gereja: Bahtera yang Mulai Bocor?

Ikuti Kami

Facebook Twitter Instagram

Tentang Kami

  • Tentang Kami
  • Kirim Tulisan
  • Pedoman Media Siber
  • Iklan dan Partner
  • Kontak

© Katoliknews.com

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Dunia
  • Vatikan
  • Sosok
  • Opini
  • Katekese
  • Inspiratif

© 2020 Katoliknews

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In