Katoliknews.com – Kardinal Ignatius Suharyo, Uskup Agung Jakarta, mengajak umat berdoa untuk keselamatan kekal bagi Paus Emeritus Benediktus XVI.
Paus ke-265 itu wafat pada Sabtu, 31 Desembe 2022, pukul 09.34 waktu Roma di Biara Mater Ecclesia, setelah dua hari sebelumnya dikabarkan sakit serius karena usianya yang sudah menginjak 95 tahun.
“Para imam bersama seluruh umat Allah di paroki-paroki, unit-unit karya, komunitas dan biara-biara untuk berdoa bagi Bapa Suci Paus Emeritus Benediktus XVI yang telah dipanggil Tuhan tadi pagi hari waktu Roma” kata Kardinal Suharyo melalui keterangan tertulis yang diterima Katoliknews.com.
Secara khusus, Kardinal Suhario mengimbau agar perayaan Ekaristi pada Sabtu, 31 Desember 2022 dan Minggu, 1 Januari 2023 mendoakan intensi khusus untuk mendiang Paus yang dikenal sebagai teolog ulung itu.
Kardinal Suharyo dan Nuntius Apostolik, Mgr. Piero Pioppo akan mempersembahkan Misa untuk Paus asal Jerman itu di Gereja Katedral, Jakarta.Hanya, waktunya belum ditentukan.
Sebelumnya, kantor berita Vatikan merilis berita kematian Paus Emeritus Benediktus XVI.
“Dengan sedih saya beritahukan kepada Anda bahwa Paus Emeritus Benediktus XVI meninggal dunia hari ini pukul 09.34 di Biara Mater Ecclesiae Vatikan,” demikian tulis kantor berita Vatikan, Sabtu, 31 Desember 2022.
“Informasi lebih lanjut akan diberitahukan sesegera mungkin. Mulai Senin pagi, 2 Januari 2023 jenazah akan disemayamkan di Basilika Santo Petrus sampai saat penguburannya,” tambah kantor berita itu.
Adapun Paus Benediktus lahir dengan nama Joseph Ratzinger di Marktl, Jerman, pada 16 April 1927.
Ia mulai melanjutkan takhta Santo Petrus pada 19 April 2005, menggantikan mendiang Paus (Santo) Yohanes Paulus II yang wafat.
Usai kurang lebih 8 tahun menjadi Uskup Roma (Paus), Benediktus mengundurkan diri karena alasan kesehatan pada 28 Februari 2013.
Kemudian, Paus Benediktus memilih tinggal di Biara Mater Ecclesiae, yang dahulu dibangun pada 1992 oleh Paus Yohanes Paulus II untuk komunitas biara internasional yang ingin menjalani kehidupan kontemplatif di dalam Kota Vatikan.
Ian Saf
Komentar