Katoliknews.com – Kepala negara-negara Asia bergabung dengan para pemimpin dunia untuk memberikan penghormatan kepada Paus Emeritus Benediktus XVI. Mereka memuji komitmennya terhadap gerakan antikekerasan dan perdamaian universal.
Paus Benediktus XVI kelahiran Jerman, yang memimpin Gereja Katolik dari 2005 hingga 2013, meninggal pada 31 Desember 2022, dalam usia 95 tahun.
Perdana Menteri India Narendra Modi mengatakan, Paus Benediktus akan dikenang karena jasanya yang kaya kepada masyarakat dunia.
Seorang teolog dan akademisi terkemuka, Benediktus membuat sejarah dengan menjadi paus pertama yang mengundurkan diri dalam enam abad terakhir.
Paus Benediktus mengabdikan “seluruh hidupnya untuk Gereja dan ajaran Tuhan Yesus Kristus,” kata Modi di Twitter pada 31 Desember 2022, seperti dilansir Ucanews.
“Pikiran saya bersama jutaan orang di seluruh dunia yang berduka atas kepergiannya,” kata Modi dalam Tweet-nya.
Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengungkapkan pesan belasungkawa pada 1 Januari, mengungkapkan “kekagetan dan kesedihan yang mendalam” atas kematian paus emeritus itu.
Kebijakan tanpa kekerasan Paus Benediktus dan usahanya untuk menciptakan perdamaian universal akan selalu diingat, kata Hasina.
Presiden Pakistan Arif Alvi memuji mendiang Paus atas usahanya untuk perdamaian, harmoni, dan dialog antaragama dan menyebutnya sebagai pembela paling gigih terhadap pengungsi dan migran.
Paus “akan dikenang karena komitmennya terhadap perdamaian, cinta, harmoni, dialog antaragama dan di masa xenofobia ini sebagai pembela yang gigih bagi para pengungsi dan migran,” cuit Presiden Alvi pada 1 Januari 2023.
Perdana Menteri Shehbaz Sharif juga men-tweet untuk menyampaikan belasungkawa.
“Sangat sedih mengetahui tentang meninggalnya Paus Emeritus Benediktus XVI. Dia akan diratapi oleh jutaan orang di seluruh dunia termasuk di Pakistan. Semoga jiwanya beristirahat dalam kedamaian abadi,” cuitnya pada 31 Desember.
Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. mengungkapkan kesedihannya atas kematian Benediktus.
“Kami sangat berduka setelah mengetahui meninggalnya Paus Emeritus Benediktus XVI hari ini,” kata Marcos dalam tweet pada 31 Desember 2022.
Filipina yang mayoritas Katolik “bersatu dalam memanjatkan doa kami untuk ketenangan abadi jiwanya. Kami menjaga orang-orang yang dicintainya dalam doa kami,” tambah Marcos Jr.
Presiden Yoon Suk Yeol dari Korea Selatan mempersembahkan bunga selama kunjungan ke ruang peringatan mendiang Paus Benediktus di Nunsiatura Apostolik Korea di Seoul pada 2 Januari 2023, kantor berita Yonhap melaporkan.
Park Jeong-ha, juru bicara Partai Kekuatan Rakyat, yang berkuasa di Korsel saat ini, memuji keberanian pengunduran Paus Benediktus pada 2013 silam sebagai “simbol perbaikan Gereja” dan mengatakan bahwa Paus emeritus menjalani “kehidupan sebagai peziarah,” yang akan dikenang selamanya, menurut Korean Herald.
Park Sung-joon, juru bicara Partai Demokrat Korea Selatan, partai oposisi, menyatakan belasungkawa mendalam atas kematian Paus Benediktus. Ia mengakui perhatian khusus Benediktus terhadap perdamaian dan penyatuan Semenanjung Korea.
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida juga menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Paus Emeritus Benediktus XVI.
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Jepang mengatakan PM Kishida mengacu pada kontribusi besar yang dibuat Benediktus terhadap perdamaian dunia.
Jepang sangat tersentuh oleh pesan yang dikirim Benediktus setelah bencana tsunami dan nuklir Fukushima tahun 2011, yang mengangkat secara spiritual masyarakat Jepang, katanya.
Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Agama Indonesia, mengatakan dalam sebuah tweet pada 1 Januari bahwa dia “mendengar banyak tentang” Paus Benediktus sebagai contoh kerendahan hati.
“Beliau juga sosok yang ingin menjembatani perbedaan. Kunjungannya ke Masjid Biru di Istanbul, Turki, pada 2006, menunjukkan komitmennya untuk menjembatani perbedaan,” kata Yaqult.
“Saat itu, Paus Benediktus bergabung dengan para pemimpin umat Islam dalam doa hening. Selain kerendahan hati, apa yang beliau lakukan merupakan cerminan dari seseorang yang ingin menjembatani perbedaan dan mencintai perdamaian. Selamat beristirahat dengan tenang. Semoga amal baiknya diterima oleh Tuhan,” tambahnya.
Dalam sebuah pernyataan pada 31 Desember 2023, Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mengatakan dia telah menunjuk mantan Wakil Presiden Chen Chien-jen, seorang Katolik, sebagai utusan khususnya untuk pemakaman mendiang paus “berdasarkan persahabatan mendalam antara negara kami dan Vatikan”.
Sementara Pemerintah Vietnam tidak mengeluarkan pernyataan apa pun tentang meninggalnya mantan paus tersebut.
Dalam sebuah pesan, Uskup Agung Joseph Nguyen Nang dari Kota Ho Chi Minh, Ketua Konferensi Waligereja Vietnam mengatakan bahwa gereja telah kehilangan “seorang Bapa yang kudus, seorang gembala yang baik, seorang guru yang agung, dan seorang saksi yang setia.”
Dia meminta 27 keuskupan di negara itu untuk mengadakan Misa khusus untuk berdoa bagi Paus Benediktus XVI dalam persekutuan dengan Gereja universal pada hari pemakamannya, 5 Januari.
“Semoga Tuhan, Bapa yang penuh belas kasihan, memberikan berkat kerajaan kepada pekerja yang sederhana dan rendah hati di kebun anggurnya,” katanya.
Junta militer yang berkuasa di Myanmar dan pejabat pemerintah bayangan di pengasingan belum mengeluarkan pesan apa pun sejak meninggalnya paus emeritus.
Kardinal Charles Bo, Uskup Agung Yangon, memuji Paus Benediktus XVI atas kontribusinya yang besar bagi Gereja dan dunia.
“Dia adalah seorang cendekiawan terpelajar, yang buku-bukunya telah membawa pencerahan kepada jutaan orang,” kata Kardinal Bo.
“Kontribusinya untuk Vatikan II, dukungannya yang kuat terhadap misi Santo Yohanes Paulus II, dan kecerdasan intelektualnya merupakan kontribusi yang tak terlupakan bagi Gereja saat ini. Dia tetap setia pada tradisi dan ajaran Gereja,” katanya.
Kardinal Bo, yang juga Presiden Federation of the Asian Bishops’ Conferences (FABC) mencatat bahwa “keputasan paus untuk mengundurkan diri dengan berani untuk memajukan kesucian Gereja adalah kontribusi yang besar dan mengharukan.”
Pemerintah Taiwan mengatakan bahwa mendiang paus akan “diingat karena kerendahan hatinya dan kepeduliannya terhadap seluruh umat manusia.”
Vatikan adalah satu-satunya negara Eropa yang mempertahankan hubungan diplomatik formal dengan Taiwan, yang diklaim China sebagai provinsinya.
Ian Saf
Komentar