Katoliknews.com – Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesparani Katolik (LP3KN) menetapkan DKI Jakarta sebagai tuan rumah pergelaran Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Nasional II pada Oktober mendatang.
Adapun Perparani I dilangsungkan di Kota Ambon pada Oktober 2018 silam dan Pesparani II digelar di Kota Kupang pada Oktober tahun lalu.
Rapat ini berlangsung selama 3 hari dari 12-14 Mei 2023 di Hotel Borobudur, Jakarta, serta dihadiri oleh pengurus LP3K-Nasional dan LP3K-Daerah, Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), dan Bimas Katolik Kantor Kementerian Agama setiap provinsi.
“Kita ucapkan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Baik, berkat curahan Roh Kudus, dari awal hingga akhir kita bisa menyelenggarakan Rapimnas dengan baik. Kita berproses dengan sangat baik,” kata Ketua Umum LP3KN, Yustinus Prastowo, saat membacakan keputusan sidang pleno, seperti dilansir tribunews.com.
Pada kesempatan yang sama, Yustinus menyampaikan terima kasih kepada seluruh peserta yang menghadiri dan turut menyukseskan perhelatan tersebut.
Ia mengapresiasi dukungan, keterlibatan, serta partisipasi dari para peserta dalam memberikan aspirasi, masukan, dan saran terkait pengelolaan lembaga dan pelaksanaan Pesparani Katolik Nasional III.
“Ini mimpi kita semua, Rapimnas ternyata mempertemukan kita untuk mendapatkan gagasan-gagasan yang membangun komitmen bersama,” tutur Prastowo.
“Kami juga bersyukur Rapimnas ini dapat merumuskan hasil-hasil di luar ekspektasi kami, melampaui apa yang kami harapkan. Kita bisa menyumbangkan, mendiskusikan sekaligus merumuskan banyak sekali langkah-langkah strategis,” sambungnya.
Prastowo mendapat dukungan penuh dari semua pengurus LP3KD se-Indonesia untuk melaksanakan seluruh rekomendasi yang dihasilkan Rapimnas.
Pria yang juga menjabat Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis itu juga diharapkan mampu membenahi serta mewujudkan tata kelola lembaga yang profesional, serta membuat hubungan LP3KN dan LP3KD semakin solid.
“Kita akan tindaklanjuti semua rekomendasi yang diberikan Rapimnas, terus dalam kebersamaan yang kuat dan solid. Kita juga punya mimpi agar pusat musik liturgi yang sebenarnya sudah dimiliki gereja, bisa menjadi sarana untuk inovasi berproduksi juga untuk mengembangkan kreativitas. Itu juga menjadi bagian dari harapan-harapan kita,” pungkas Prastowo.
Komentar