Katoliknews.com – Umat Katolik di Vietnam dan para aktivis berkabung atas meninggalnya Pastor Matthew Vu Khoi Phung, seorang imam yang dikenal sebagai pembela hak-hak orang miskin dan tertindas.
Ia juga diakui sebagai sosok yang memperteguh iman orang muda Katolik di negara tersebut, yang dipimpin Partai Komunis.
Pastor Phung, meninggal pada 2 Maret pada usia 76 tahun.
“Pastor Phung menghabiskan seluruh hidupnya membawa nilai-nilai Injil dalam kehidupan sosial dan memberikan secercah harapan bagi orang miskin dan korban ketidakadilan sosial,” kata Pastor Joseph Le Quang Uy kepada ucanews.com.
Pastor Uy mengatakan, imam itu, yang juga pemimpin biara Redemptoris di Hanoi, saat berusia 30-an, secara diam-diam mengadakan kursus Kitab Suci, liturgi, sakramen, agama dan iman untuk memperkuat iman orang-orang muda setelah komunis menguasai Vietnam Selatan tahun 1975 dan kegiatan Gereja dilarang.

Pastor Uy mengatakan, Pastor Phung membantu menemukan atau mempengaruhi orang lain untuk membentuk berbagai program sosial demi membantu orang miskin.
Katanya, banyak kelompok dibentuk oleh Pastor Phung untuk melakukan sesuatu yang berguna bagi para pekerja migran, perlindungan kehidupan dan pasien HIV/AIDS.
Selain itu, Pastor Phung menggunakan jaringan komunikasi Redemptoris untuk menerbitkan laporan tentang pelanggaran kebebasan beragama dan hak asasi manusia di Vietnam.
Tahun 2008 ia meminta umat Katolik di Hanoi berdoa bagi pemerintah untuk mengembalikan properti Redemptoris yang disita dan dijual oleh pihak berwenang. Meskipun ia sering diancam oleh pejabat pemerintah, Pastor Phung tetap mengunjungi dan membantu orang-orang yang ditahan, dianiaya dan dipenjara.
Kardinal Peter Nguyen Van Nhon dari Hanoi memimpin pemakaman imam itu pada 5 Maret bersama ratusan imam dan dihadiri oleh ribuan umat Katolik.
“Pastor Phung selalu menemani kami di jalan untuk memperjuangkan demokrasi sejati di Vietnam. Saya benar-benar mengagumi semangatnya,” kata seorang aktivis.
Ucanews.com
Komentar