Berita Terkait Gereja Katolik
Senin, 6 Februari 2023
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Dunia
  • Vatikan
  • Sosok
  • Opini
  • Katekese
  • Inspiratif
  • Nusantara
  • Dunia
  • Vatikan
  • Sosok
  • Opini
  • Katekese
  • Inspiratif
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Berita Terkait Gereja Katolik
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Home Headline

Semana Santa Sebagai Aset Wisata Rohani: Peluang dan Tantangan

24 Maret 2016
in Headline, Nusantara
0
Pengamanan Semana Santa di Larantuka Libatkan Pemuda Lintas Agama

Prosesi Semana Santa di Larantuka, di mana Tuan (Bunda Maria) diarak mengitari kota. (Foto: Beritasatu.com)

Katoliknews.com – Tradisi Semana Santa yang sudah bertahan selama 500 tahun telah menarik banyak orang ke Larantuka, Flores Timur, tempat acara itu digelar setiap tahun saat Pekan Suci.

Tentu saja, idealnya mereka datang dengan intensi yang suci, merayakan misteri sengsara, wafat dan kembangkitan Yesus.

Pelayanan pastoral untuk mereka sejauh ini  diserahkan kepada masing-masing perusahan jasa ziarah, yang juga umumnya mendatangkan sendiri imam, yang membantu pendampingan selama berada di Larantuka.

Dalam beberapa tahun terakhir, jumlah peziarah selalu stabil, kecuali tahun ini, yang dilaporkan agak berkurang, diduga karena insiden kapal tenggelam dalam prosesi Jumat Agung pada 2014 lalu, dimana 9 orang tewas.

BacaJuga

Paus Berbicara dengan Pemenang Zayed Award 2023 dan Mendorong Dialog Antaragama

Paus Berbicara dengan Pemenang Zayed Award 2023 dan Mendorong Dialog Antaragama

1k
[Buku Baru] Gereja: Bahtera yang Mulai Bocor?

[Buku Baru] Gereja: Bahtera yang Mulai Bocor?

1.1k

Data dari Pemerintah Kabupaten Flores Timur menunjukkan, pada tahun 2012 jumlah peziarah mencapai 11.253 orang dari nusantara dan mancanegara, belum termasuk peziarah lokal NTT serta umat Keuskupan Larantuka. Sementara tahun 2013, jumlahnya mencapai 15.300 peziarah.

Sangat mudah menyaksikan umat dari daerah lain di Indonesia selama acara, juga beberapa dari mancanegara.

Umumnya mereka datang dengan jalur udara, dari Jakarta ke Kupang, lalu kemudian terbang menuju Larantuka. Masih sangat sedikit yang memilih melewati jalur Labuan Bajo di ujung barat Pulau Flores, karena harus menempuh jalan darat sekitar 20 jam untuk sampai di Larantuka.

Pilihan lain, adalah terbang menuju Ende atau Maumere, karena jaraknya yang lebih dekat dengan Larantuka.

Kehadiran peziarah tentu mendatangkan kontribusi tersendiri bagi warga di Larantuka, dan sebagian warga Flores umumnya.

Di sejumlah lokasi misalnya, orang menangkap peluang bisnis dengan mencetak baju bertuliskan Semana Santa.

Di sekitar lokasi Kapela Tuan Ma dan Kapela Tuan Ana tampak berjejer meja jualan. Barang-barang yang dijual tak lagi sebatas makanan dan minuman ringan. Benda-benda rohani, seperti patung, salib, gambar-gambar kudus, rosario, dan buku-buku doa berderet dan bergelantungan. Produk lokal yang terbilang sangat laris adalah lilin-lilin yang dibuat sendiri oleh umat setempat.

Begitu pun para pemilik hotel dan penginapan lain, serta rumah warga yang disulap menjadi home stay.

Meski hingga kini, belum ada penelitian yang mengkaji scara khusus apa dampak riil bagi ekonomi masyarakat dengan kehadiran peziarah ke Larantuka, namun, dari apa yang tampak selama acara ini, bisa dipastikan bahwa banyak yang mendapat keuntungan.

Hal yang perlu  dipikirkan ke depan adalah bagaimana membangun jaringan wisata dari Labuan Bajo di Flores Barat hingga Larantuka, mengingat di daratan pulau bermayoritas Katolik itu, ada banyak lokasi menarik yang bisa “dijual” kepada peziarah. Ini juga bagian dari upaya memperluas dampak ekonomi dari tradisi Semana Santa.

Di tengah gejala itu, ada soal lain yang perlu mendapat perhatian, bahwa membisniskan tradisi rohani seperti itu ikut menghadirkan tantangan. Bahwa, lebih banyak yang sekedar melihat manfaat ekonomi dari hal tersebut, sementara esensinya sebagai ziarah mulai kian terkikis. Lantas, Semana Santa hanya dianggap sebagai ritual tahunan.

Tentu saja, memanfaatkan momen ziarah ini, sebagai lahan untuk mendapatkan keuntungan ekonomi, juga sah-sah saja. Idealnya, ini tetap dipertahankan sebagai ziarah iman sekaligus peluang untuk mendapat uang, mengingat masih banyaknya warga setempat yang miskin.

Ini memang tidak mudah, karena mengandaikan peran multi pihak, antara lain Gereja lokal, pemerintah dan suku-suku di Larantuka, untuk menentukan batasan-batasan, mana yang bisa “dibisniskan”, mana yang tidak. Juga upaya penyadaran, bahwa tradisi itu akan kehilangan makna, jika ditatap sebagai momen yang mendatangkan rezeki semata.

Tuhan kiranya tidak keberatan saat orang mencari keuntungan dari warisan tradisi rohani seperti Semana Santa. Asal, esensi dari warisan tradisi itu tidak kemudian hilang, karena terlampau menitikberatkan perhatian pada soal mamon.

Aria/Katoliknews/Majalah Rohani

Artikel Berikut
Paskah, Kemartiran dan Kemanusiaan

Paskah, Kemartiran dan Kemanusiaan

Retret Sant’Egidio di Empat Kota Untuk Para Remaja

Retret Sant’Egidio di Empat Kota Untuk Para Remaja

Komentar

Artikel Terkini

Paus Berbicara dengan Pemenang Zayed Award 2023 dan Mendorong Dialog Antaragama

Paus Berbicara dengan Pemenang Zayed Award 2023 dan Mendorong Dialog Antaragama

1k
[Buku Baru] Gereja: Bahtera yang Mulai Bocor?

[Buku Baru] Gereja: Bahtera yang Mulai Bocor?

1.1k
Renungan Hari Minggu Biasa V: Jadilah Garam dan Terang bagi Sesama

Renungan Hari Minggu Biasa V: Jadilah Garam dan Terang bagi Sesama

1.2k
Uskup Baru Jayapura: Doa adalah Senjata Ampuh untuk Perdamaian di Tanah Papua

Uskup Baru Jayapura: Doa adalah Senjata Ampuh untuk Perdamaian di Tanah Papua

1k
Komunitas Katolik Sant’ Egidio dan Aktivis Perdamaian Kenya Raih Zayed Award 2023

Komunitas Katolik Sant’ Egidio dan Aktivis Perdamaian Kenya Raih Zayed Award 2023

1k
Sesaat Setelah Ditahbiskan Jadi Uskup Jayapura; Mgr Yanuarius You Serukan Perdamaian di Tanah Papua

Sesaat Setelah Ditahbiskan Jadi Uskup Jayapura; Mgr Yanuarius You Serukan Perdamaian di Tanah Papua

1.1k
Berita Terkait Gereja Katolik

Katoliknews.com menyajikan berita-berita tentang Gereja Katolik dan hal-hal yang terkait dengannya, baik di Indonesia maupun di belahan dunia lain.

Artikel Terbaru

  • Paus Berbicara dengan Pemenang Zayed Award 2023 dan Mendorong Dialog Antaragama
  • [Buku Baru] Gereja: Bahtera yang Mulai Bocor?

Ikuti Kami

Facebook Twitter Instagram

Tentang Kami

  • Tentang Kami
  • Kirim Tulisan
  • Pedoman Media Siber
  • Iklan dan Partner
  • Kontak

© Katoliknews.com

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Dunia
  • Vatikan
  • Sosok
  • Opini
  • Katekese
  • Inspiratif

© 2020 Katoliknews

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In