Katoliknews.com – Dunia terus mengalami perkembangan, yang diwarnai kemajuan di berbagai bidang. Namun, hal itu tidak berarti bahwa dunia melupakan Allah.
Hal itu disampaikan oleh Uskup Tanjungkarang Mgr Yohanes Harun Yuwono Pr pada Kamis, 24 April 2016 lalu dalam homili Perayaan Ekaristi pembaruan janji imamat para imam di Keuskupan Pangkalpinang.
Ia memimpin Perayaan Ekaristi itu berhubung Uskup Pangkapinang, Mgr Hilarius Moa Nurak SVD sedang sakit dan harus dirawat di Singapura.
Mgr Yuwono mengatakan, imam adalah penghubung atau perantara antara alam dengan manusia dan antara manusia dengan Allah.
Karena itu, menurutnya, di tengah dunia yang semakin modern saat ini, para imam hendaknya menjalankan tugas panggilan dengan penuh semangat dan tanpa pamrih serta tetap menjadi pribadi-pribadi yang rendah hati.
“Kita adalah imam. Semakin modern dunia, dunia makin membutuhkan Allah,” katanya.
Karena dunia membutuhkan Allah, lanjutny, maka dunia membutuhkan imam.
“Kita dipanggil untuk menjadi pelayan umat Allah tanpa pamrih. Semoga kita menjadi hamba dari para hamba Allah,” katanya.
Uskup Yuwono menutup homilinya sembari mengutip pernyataan Paus Fransiskus bagi para imam, bahwa “imam itu seperti pesawat terbang, yang tak hanya mengantar orang untuk sampai tujuan. Tak hanya naik dengan baik, namun juga harus mendarat dengan baik. Tetaplah setia, dan jangan jatuh.”
Ia juga mengajak umat yang hadir dalam Perayaan Ekaristi itu untuk senantiasa mencintai dan mendoakan para imam.
“Para imam adalah pembawa doa-doa kita kepada Allah. Mereka menjaga kita dari berbagai kekuatan jahat, yang merebut kita dari Kerahiman Allah,” katanya.
“Karena itu, doakanlah imam-imammu,” ajak Ketua Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Konferensi Waligereja Indonesia (HAK KWI) ini.
Stefan/Lopis/Katoliknews
Komentar