Katoliknews.com – Paus Fransiskus baru-baru ini mengkritik sejumlah negara Barat yang kian menyebarkan idealisme demokrasi mereka ke Irak dan Lybia, tanpa memperhatikan budaya setempat.
Sebagaimana dilansir Reuters pada Selasa, 17 Mei, Imam asal Argentina itu menyebut usaha tersebut sebagai ‘budaya kolonial’, yang menggunakan uang sebagai media untuk menyebarkan nilai-nilai Barat.
“Saat dihadapkan dengan terorisme kelompok bersenjata Islamis saat ini, kita harus mempertanyakan cara model demokrasi yang terlalu Barat diekspor ke negara-negara tempat kekuasaan kuat seperti di Irak, atau Libya, di mana ada struktur suku,”ungkap Paus Fransiskus.
Ia menambahkan, penyebaran demokrasi ala barat juga tidak boleh dilakukan tanpa memperhitungkan budaya-budaya lokal.
“Seperti kata seorang Libya baru-baru ini, ‘Kami dulu punya satu Gaddafi, sekarang kami punya lima puluh’,” lanjut Paus merujuk pada mantan pemimpin Libya Muammar Gaddafi, yang terbunuh tahun 2011.
Sementara itu, Paus memuji negara Inggris, dengan terpilihnya Sadiq Khan sebagai wali kota London beberapa waktu lalu, yang adalah seorang Muslim. Ia menyebut hal itu sebagai sebuah keberhasilan.
Sebelumnya, pemimpin umat katolik sedunia tersebut mengecam sikap Eropa yang menutup diri terhadap nasib para migran yang melarikan diri dari Timur Tengah akibat perang dan kemiskinan yang kian melanda di tempat itu.
Ia pun mendesak agar Eropa segera meruntuhkan pembatas yang mencegah arus kedatangan migran itu, yang menurut Paus sungguh membutuhkan uluran tangan.
Roby Sukur/Katoliknews
Komentar