Katoliknews.com – Direktur Kantor Pers Takhta Suci, Pastor Federico Lombardi, menegaskan, Paus Fransiskus tidak mengatakan dalam sambutannya kepada para pemimpin ordo dan kongregasi religius perempuan bahwa ia bermaksud memperkenalkan pentahbisan diakon perempuan apalagi pentahbisan imam untuk mereka.
Penyataan tersebut menyusul setelah beredarnya kabar yang menyebutkan bahwa Paus ingin mendirikan sebuah komisi untuk mempelajari pertanyaan tentang diakon perempuan.
Kabar itu mencuat setelah Paus menggelar pertemuan dengan sekitar 900 pemimpin ordo dan kongregasi religius perempuan pada Kamis, 12 Mei 2015. Mereka adalah anggota dari International Union of Superiors General (IUSG).
Selama satu setengah jam percakapan dalam pertemuan itu, Paus menjawab beberapa pertanyaan, termasuk salah satunya terkait alasan yang membuat Gereja tidak memasukkan perempuan di antara para diakon permanen, seperti pada Gereja perdana.
Dalam jawabannya saat itu, Paus mengatakan bahwa pemahaman tentang peran diakon perempuan dalam Gereja perdana masih belum jelas dan disepakati dengan para suster, sehingga akan lebih baik jika ia membentuk sebuah komisi untuk mempelajari pertanyaan itu.
Pastor Lombardi menggambarkan perjumpaan antara Paus dan kaum religius perempuan itu sebagai “percakapan yang indah” yang sangat “membesarkan hati” kaum perempuan, khususnya mengenai hidup bakti kaum perempuan dalam kehidupan Gereja, termasuk peran mereka dalam posisi-posisi penting dalam dikasteri di mana pentahbisan tidak disarankan.
Merujuk pada sambutan Paus, sebagaimana dilaporkan media tentang pembentukan komisi untuk mempelajari pertanyaan tentang diakon perempuan, Pastor Lombardi mengatakan bahwa isu tersebut telah dibicarakan dalam Gereja di masa lalu yang timbul dari kenyataan bahwa dalam Gereja perdana ada perempuan-perempuan yang digambarkan sebagai diakon yang melaksanakan tugas-tugas tertentu dalam komunitas Kristen.
Lebih lanjut, Pastor Lombardi mengatakan, “kita harus jujur” jika melihat pernyataan Paus tentang keinginan membentuk komisi, tentunya untuk membuat isu ini menjadi lebih jelas.
“Paus tidak mengatakan bahwa ia bermaksud memperkenalkan pentahbisan diakon perempuan apalagi berbicara tentang pentahbisan perempuan sebagai imam.”
Dalam kenyataannya, kata Imam itu, Paus memperjelas melalui khotbahnya dalam Perayaan Ekaristi bahwa dia sama sekali tidak terlalu mempertimbangkan (pertanyaan) ini.
Ia juga mengatakan bahwa pembicaraan mengenai pentahbisan perempuan, hanya akan mengurangi beberapa tema penting lainnya yang juga dibicarakan dalam pertemuan itu.
Roby Sukur/Katoliknews
Komentar