Katoliknews.com – Gereja Katolik Filipina menggelar diskusi dengan perwakilan dari Dompet Dhuafa, lembaga sosial yang berbasis di Indoesia terkait pengelolaan dana untuk orang miskin.
Acara itu diadakan di Angeles City, Papanga, Filipina, Kamis, 8 September 2016.
Sebagaimana dilansir Riauonline.co.id, diskusi tersebut dipimpin oleh Uskup Agung Apung Mamacalulu, Mgr Pablo Virgilio S. David dan diikuti oleh para rohaniwasn.
“Apa yang kita (Dompet Dhuafa dan Gereja Katolik) lakukan sebenarnya sama. Kami sangat tertarik bagaimana Dompet Dhuafa dapat mengoptimalkan dana sumbangan yang mereka himpun,” ujar Mgr Pablo.
Sementara itu, Presiden Direktur Dompet Dhuafa, Ahmad Juwaini yang sekaligus sebagai narasumber dalam diskusi itu, mengatakan, kunci sukses Dompet Dhuafa dalam menjalan organisasi adalah manajemen yang profesional, program yang inovatif dan transparansi.
Selain itu, kata dia, harus ada akuntabilitas publik, adaptif terhadap teknologi, komunikasi dan dedikasi.
“Kami, misalnya, mengadopsi sistem dan manajemen perbankan. Kami memudahkan para donatur untuk menyalurkan donasinya melalui berbagai cara seperti internet banking, SMS banking, mobile banking atau hanya dengan menggesek kartu debit atau kredit,” kata Ahmad.
Pendeta Fer David, salah satu peserta mengatakan bahwa ia tertarik dengan cara Dompet Dhuafa mengelola operasional sehari-hari.
Secara khusus, kata dia, terkait bagaimana komunitas itu mengelola gaji staf dan relawan.
Diskusi ini merupakan salah satu dari rangkaian acara penghargaan untuk Dompet Duafa yang diberikan oleh Ramon Magsaysay Award 2016 di Filipina.
Ramon Magsaysay Award adalah sebuah ajang penghargaan yang berdiri sejak tahun 1959 oleh sebuah lembaga nirlaba Ramon Magsaysay Award Foundation (RMAF) yang berpusat di Manila.
Roby Sukur/Katoliknews
Komentar