Berita Terkait Gereja Katolik
Senin, 6 Februari 2023
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Dunia
  • Vatikan
  • Sosok
  • Opini
  • Katekese
  • Inspiratif
  • Nusantara
  • Dunia
  • Vatikan
  • Sosok
  • Opini
  • Katekese
  • Inspiratif
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Berita Terkait Gereja Katolik
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Home Headline

Kasih Kerahiman Bapa yang Berlimpah

10 September 2016
in Headline
0
Saya Katolik, Tapi Ikut “Merayakan” Ramadan dan Idul Fitri

Katoliknews.com – Ini merupakan renungan Romo Aloysius Budi Purnomo Pr, Ketua Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Keuskupan Agung Semarang untuk Minggu, 11 September 2016 yang merupakan Minggu Biasa XXIV dalam Kalender Liturgi Gereja Katolik.

BACAAN: Kel 32:7-11.13-14; Mzm 51:3-4. 12-13.17.19; 1Tim 1:12-17; Luk 15:1-32


Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihat dia, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia.

Begitu sering kita membaca dan merenungkan Perumpamaan tentang Anak yang Hilang. Sesungguhnya itu seperti sebuah kaleidoskop. Kisah itu menawarkan kedalaman yang indah tentang arti mengikuti Yesus Kristus.

BacaJuga

Ormas Tolak Acara Buka Puasa di Gereja

Ormas Tolak Acara Buka Puasa di Gereja

1.1k
Saat Romo Mencium Tangan Kiai

Saat Romo Mencium Tangan Kiai

1.5k

Salah satu makna yang dapat kita renungkan adalah tentang bahaya terbesar yang kita hadapi yang disebut dengan bahaya iman dangkal lahiriah. Bahaya itu tampak pada iman yang hanya di permukaan saja, tidak disertai dengan peresapan di kedalaman hati, jiwa dan hidup kita. Itu berarti bahwa kita hidup di rumah Bapa namun tanpa sungguh mengetahui kasih kerahiman Allah Bapa kita.

Itu yang terjadi pada kedua anak-anak bapa itu, yang bungsu dan yang sulung. Mereka tidak sungguh-sungguh mengetahui betapa bapa mereka sungguh mengasihi mereka. Maka, meskipun mereka hidup bersama dalam satu atap yang sama, kedua saudara itu tidak pernah membuka hati kepada bapa mereka. Mereka menutup diri dalam dunia yang picik dengan egoisme mereka. Mari kita lihat satu per satu.

Anak bungsu itu tidak mengetahui betapa bapanya mengasihi dia dan betapa besar keinginan bapa untuk mewariskan kesejahteraan dan sukacita padanya. Akibatnya, ia membalas bapanya dengan penghinaan yang amat sangat dengan meminta bagian warisannya sementara ayahnya masih hidup. Itulah caranya dia mengatakan bahwa lebih berguna baginya ayahnya mati ketimbang ayahnya hidup. Sungguh suatu sikap yang mengerikan!

Yang sulung tidak lebih baik. Secara lahiriah ia tampak melakukan segala sesuatu yang benar. Namun, ia tidak memiliki pemikiran betapa bapanya peduli padanya. Itulah sebabnya ia sedemikian marah atas perayaan yang diselenggarakan bapanya untuk menyambut kembalinya saudaranya itu.

Apa yang dapat kita petik sebagai pelajaran dari Injil hari ini? Kita menyadari bahwa kita dapat dengan mudah bersikap sama. Kita pun sering bersikap seperti kedua anak-anak bapa itu.

Kita menghabiskan seluruh hidup kita sebagai orang Katolik praktis dengan iman dangkal di permukaan saja. Kita hanya melakukan kewajiban kita saja dan tampak hebat secara lahiriah, namun kenyataannya kita tidak membuka hati kepada Allah, Bapa yang penuh kasih kerahiman. Kita tidak mau tahu dan mengalami Dia dalam level yang lebih personal dan mesra.

Itulah cara yang berbahaya hidup dalam iman dangkal di permukaan. Kita dapat dengan mudah menyerah terpisah dari Bapa yang penuh kebaikan, kehilangan kesempatan ikut serta dalam perayaan penuh sukacita atas kasih Bapa. Hal-hal duniawi membuat kita berpusat pada diri sendiri dan memisahkan kita hingga kita tidak pernah mampu mengenal Allah Bapa yang sedemikian mengasihi kita. Kita terlalu sibuk untuk membaca Kitab Suci, untuk mengikuti Misa Suci harian, dan untuk ikut serta dalam Adorasi Ekaristi Abadi,

Sesungguhnya, Adorasi Ekaristi Abadi merupakan salah satu cara terbaik bagi kita untuk mengalami kasih Allah Bapa yang penuh kerahiman melalui Yesus Kristus dalam Sakramen Mahakudus. Dalam Sakramen Mahakudus, Allah yang Mahakuasa dan Kekal telah membuat diri-Nya dekat dengan kita. Ia sungguh menjadi Sang Emmanuel, Allah-yang-beserta kita. Di sana kita mengalami Allah, Bapa melalui Yesus Kristus dan dalam Roh Kudus dalam level yang personal dan intim mesra. Apakah kita mengandalkan Dia dan mengasihi-Nya dengan segenap hati, jiwa dan kehidupan kita?

Tuhan Yesus Kristus, begitu sering kami seperti anak bungsu dan anak sulung yang tidak menyadari bahwa Allah Bapa mengasihi kami dan betapa inginnya Bapa mewariskan kepada kami kerahiman, kesejahteraan dan kegembiraan. Sembuhkanlah kami dari bahaya iman dangkal lahiriah. Semoga kami membiarkan iman kami meresap di kedalaman hati, jiwa, dan hidup kami kini dan selamanya. Amin.

Tags: Romo Aloysius Budi Purnomo Pr
Artikel Berikut
Komnas HAM: Intoleransi Tidak Boleh Kita Biarkan!

Komnas HAM: Intoleransi Tidak Boleh Kita Biarkan!

Vox Point Indonesia: Umat Katolik Perlu Terlibat dalam Politik

Vox Point Indonesia: Umat Katolik Perlu Terlibat dalam Politik

Komentar

Artikel Terkini

Paus Berbicara dengan Pemenang Zayed Award 2023 dan Mendorong Dialog Antaragama

Paus Berbicara dengan Pemenang Zayed Award 2023 dan Mendorong Dialog Antaragama

1k
[Buku Baru] Gereja: Bahtera yang Mulai Bocor?

[Buku Baru] Gereja: Bahtera yang Mulai Bocor?

1.1k
Renungan Hari Minggu Biasa V: Jadilah Garam dan Terang bagi Sesama

Renungan Hari Minggu Biasa V: Jadilah Garam dan Terang bagi Sesama

1.2k
Uskup Baru Jayapura: Doa adalah Senjata Ampuh untuk Perdamaian di Tanah Papua

Uskup Baru Jayapura: Doa adalah Senjata Ampuh untuk Perdamaian di Tanah Papua

1k
Komunitas Katolik Sant’ Egidio dan Aktivis Perdamaian Kenya Raih Zayed Award 2023

Komunitas Katolik Sant’ Egidio dan Aktivis Perdamaian Kenya Raih Zayed Award 2023

1k
Sesaat Setelah Ditahbiskan Jadi Uskup Jayapura; Mgr Yanuarius You Serukan Perdamaian di Tanah Papua

Sesaat Setelah Ditahbiskan Jadi Uskup Jayapura; Mgr Yanuarius You Serukan Perdamaian di Tanah Papua

1.1k
Berita Terkait Gereja Katolik

Katoliknews.com menyajikan berita-berita tentang Gereja Katolik dan hal-hal yang terkait dengannya, baik di Indonesia maupun di belahan dunia lain.

Artikel Terbaru

  • Paus Berbicara dengan Pemenang Zayed Award 2023 dan Mendorong Dialog Antaragama
  • [Buku Baru] Gereja: Bahtera yang Mulai Bocor?

Ikuti Kami

Facebook Twitter Instagram

Tentang Kami

  • Tentang Kami
  • Kirim Tulisan
  • Pedoman Media Siber
  • Iklan dan Partner
  • Kontak

© Katoliknews.com

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Dunia
  • Vatikan
  • Sosok
  • Opini
  • Katekese
  • Inspiratif

© 2020 Katoliknews

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In