Jumat, 20 Januari 2017.
Bacaan I, Surat kepada Orang Ibrani 8:6-13. Kristus menjadi pengantara perjanjian yang lebih agung.
Bacaan Injil menurut Markus 3:13-19. Yesus memanggil orang-orang yang dikehendaki-Nya untuk menyertai Dia.
Yesus Kristus adalah wajah belaskasih dari Allah Bapa di surga. Demikianlah dikatakan Paus Fransiskus pada awal mula bulla “Misericordiae Vultus (Wajah Belalaskasih Allah)”. Lewat seluruh hidup-Nya, tindakan dan kata-kata, Yesus Kristus menunjukkan belaskasih dan kerahiman Allah yang begitu besar bagi kita, umat manusia yang berdosa.
Belaskasih dan kerahiman adalah bukti konkrit dari kasih Allah yang tidak terbatas kepada kita semua. Ini adalah perjanjian baru antara Allah dan umat-Nya. Perjanjian yang baru ini berbeda dengan perjanjian lama dimana ketika bangsa Israel sebagai bangsa terpilih tidak setia kepada kehendak Allah maka Allah menolak mereka. Allah memberikan teguran dan hukuman. “ Mereka [nenek moyang kaum Israel dan Yehuda] tidak setia kepada perjanjian-Ku itu, maka Aku menolak mereka”.
Perjanjian baru, sebaliknya, akan ditaruh Allah dalam akal budi manusia dan ditulis dalam hatinya. Relasi antara Allah dan kita bukanlah Tuan dan hamba tetapi hubungan Bapa dan anak, Allah dan umat-Nya. Dengan hukum baru-Nya, Allah tidak mengingat-ingat dosa kita. Ia tidak menolak dan menghukum kita karena kedosaan dan ketidaksetiaan kita. Tetapi Ia berbelaskasih dan mengampuni kita yang berdosa. “Sebab Aku akan menaruh belas kasihan terhadap kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa-dosa mereka.” Allah menunjukkan secara jelas bahwa kasih-Nya lebih besar dan berdaya guna untuk menyelamatkan kita dari dosa-dosa dan kekeliruan kita.
Belaskasih dan kerahiman Allah tampak dalam keputusan-Nya untuk memilih para rasul-Nya. Para rasul adalah orang-orang yang dikehendaki oleh-Nya dan mereka menjawab “ya” terhadap panggilan Yesus. Mereka datang kepada-Nya. Mereka menyertai Dia dan Ia mengutus mereka untuk memberikan kabar Injil. Diantara 12 rasul yang dipanggil Yesus, ada Matius seorang pemungut cukai, seorang yang dikenal sebagai pendosa dan Yudas Iskariot yang mengkhianati Yesus. Kendati mereka berdosa dan bersalah, kasih Yesus lebih besar. Ia tetap memilih mereka untuk menemani-Nya dan mewartakan kabar gembira.
Semoga hukum belaskasih Allah memberikan kita kekuatan untuk terus berlangkah maju kendati kita sering jatuh dalam dosa dan kekeliruan. Semoga kita pun berbelaskasih kepada sesama di sekitar kita. Berlangkahlah terus bersama dan kepada Yesus karena kasih-Nya menyembuhkan dan menyelamatkan kelemahan dan keterbatasan kita.
Pace e bene
Semoga Tuhan memberkati engkau dan melindungi engkau; semoga ia memperlihatkan wajah-Nya kepadamu dan mengasihani engkau. Semoga Ia mengarahkan pandangan-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera.
(Doa berkat dari St. Fransiskus Assisi)
Sumber: https://ironrupa.wordpress.com/
Katoliknews
Komentar