Katoliknews.com – Portugal adalah salah satu negara di Eropa yang memiliki penduduk mayoritas Katolik.
Di saat banyak penduduk Eropa mulai meninggalkan dunia keagamaan dan menjalani hidup sekular, tidak demikian dengan negara tetangga Spanyol tersebut.
Umat Katolik di sana terkenal sangat fanatik terhadap ajaran agamanya, terutama umat Kristiani.
Di sana ada banyak tempat wisata rohani yang tersedia, mulai dari Kota Lisbon hingga ke pelosok.

Salah satu yang terkenal di sana adalah biara Biara Jeronimos, yang telah berusia ratusan tahun.
Selain Biara Jeronimos, ada banyak destinasi wisata spiritual lain di Portugal.
Salah satu yang cukup mendunia adalah patung Yesus raksasa di Lisbon.
detikTravel berkesempatan mengunjungi Patung Cristo Rei (Yesus Sang Raja) ini beberapa waktu lalu.
Monumen ini dibangun selama 10 tahun sejak 1959 dan merupakan inspirasi Kardinal Lisbon saat mengunjungi patung Yesus di Rio de Janeiro.
Lokasi Cristo Rei berada di luar pusat Kota Lisbon, tepatnya di Almada. Patung setinggi 82 meter dengan tinggi total 110 meter itu dibangun di atas bukit yang terisolasi di atas laut. Tak heran di saat musim dingin, angin bertiup kencang di kompleks destinasi rohani bagi umat Kristen tersebut.
Untuk sampai lokasi ini, traveler bisa melintasi Jembatan 25 de Abril yang membelah Sungai Tagus jika melalui jalur darat. Namun traveler juga bisa menggunakan kereta maupun kapal feri.
Patung Cristo Rei menjulang tinggi menghadap Kota Lisbon. Alas dari patung Yesus tersebut berbentuk trapesium dan dirancang oleh oleh Arsitek Francisco Franco de Sousa. Tangan patung Cristi Rei membentang seolah ingin merangkul Lisbon.
Sekadar diketahui, patung raksasa yang terbuat dari semen itu didirikan sebagai ucapan terima kasih karena Portugal terbebas dari Perang Dunia II. Di kompleks Cristo Rei ini juga terdapat kapel bernama Nossa Senhora da Paz dan Sanctuary.
Dari komplek Cristo Rei ini, traveler bisa melihat panorama Sungai Tagus yang bermuara ke Samudera Atlantik lengkap dengan Jembatan 25 de Abril berwarna merah. Cantik!
JTP/Detiktravel/Katoliknews
Komentar