Katoliknews.com – Umat Katolik Dekenat Paniai, Keuskupan Timika, Papua merayakan Pesta Perak Imamat Romo Neles Tebay Kebadabi, Pr di Gereja St. Yohanes Pemandi Waghete pada Minggu, 25 Juni 2017.
Dilansir Jubi Papua, Perayaan tersebut dimulai dengan Perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh tujuh imam, yaitu Rm Marthen E. Kuayo Pr, Rm Damianus Adii Pr, Rm P. Santon Tekege Pr, Rm Rufinus Madai, Rm P. C. Budiarto SJ, Rm Paul Welor Pr dan Rm Neles Tebay Kebadabi Pr.
Perayaan Ekaristi dimulai pada jam 09.00 WP, diawali dengan perarakan dari halaman gereja.
Sesampainya di depan gereja, arak-arakan disambut dengan tarian penyambutan oleh umat Paroki Waghete sekaligus menghantar para Romo menuju altar.
Dalam khotbahnya, Romo Neles Tebay Kebadabi Pr menjelaskan bahwa injil Matius 10:26-33 meminta manusia janganlah takut kepada mereka yang hanya dapat membunuh tubuh.
“Kita tidak boleh takut. Jangan takut karena kasih Allah selalu bersama kita semua. Ingat, Yesus mengatakan ‘jangan takut’ sampai tiga kali di dalam khotbah-Nya ketika mengutus para murid-Nya untuk melayani. Perintah ini adalah perintah Ilahi, agar kita tidak takut kepada manusia, maut dan Iblis, bahkan kalaupun ketakutan itu berasal dari para penguasa, orang tua, setan-setan atau ancaman lainnya,” kata Tebay Kebadabi, Pr mengawali kotbahnya.
Pada kesempatan tersebut, Ketua STFT “FT” Abepura ini mengkisahkan pengalaman pribadinya menjalani hidup imamat selama 25 tahun.
“Banyak tantangan, terutama hal-hal duniawi, saya bersyukur dapat melaluinya, setidaknya hingga saat ini,” tutur Imam yang ditahbiskan pada 28 Juni 1992 di Timipotukebo, Waghete ini.
Ia menambahkan, alasan dirinya merayakan 25 tahun imamat di Waghete karena ia memiliki banyak kisah unik di sana ,bahwa ia begitu mengalami banyak kasih Tuhan melalui setiap pengalamannya.
“Allah kasih jadi kita terima saja. Kita tidak boleh takut, cemas, bimbang. Allah senantiasa menyertai kita selamanya,” pesannya.
Katoliknews
Komentar