Katoliknews.com – Jika tidak segera ditangkap oleh Densus 88 Anti Teror, serangan bom oleh para teroris terhadap rumah ibadah bisa kembali terjadi.
Dedi Prasetyo, Karo Penmas Divisi Humas Polri mengatakan, terduga teroris yang mereka tangkap baru-baru ini dari kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Cirebon, Jawa Barat berencana beraksi dengan bom racun, yang mampu menewaskan 100 orang.
Dua orang anggota JAD Cirebon berinisial SA dan LT, kata dia, berencana akan melakukan serangan ke Mapolres Cirebon dan tempat ibadah di wilayah Cirebon. Dedi tidak merinci terkait tempat ibadah dimaksud.
“Untuk Saudara LT ini sudah dipersiapkan sebagai pengantin. Sasarannya Mako Polri di Cirebon dan tempat ibadah di Cirebon. Bahan campuran bom, ada paku, baut, gotri namun sekarang tambahan bahan kimia,” terang Dedi, Selasa, 15 Oktober 2019.
Dari tangan SA dan LT yang ditangkap pada Minggu, 13 Oktober, polisi menyita sepeda motor, ponsel, kartu ATM, senjata tajam, buku tentang kimia, bahan kimia dan peralatan yang akan digunakan untuk merakit bom.
Ia menjelaskan, bom-bom yang sudah disiapkan untuk digunakan oleh pengantin ini memiliki daya ledak tinggi atau high explosive, campuran kimia lebih berbahaya, seperti methanol, urea, ditambah racun abrin.
Kini, Tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri sedang menyelidiki dari mana racun tersebut didapat.
Selain SA dan LT, polisi juga menangkap terduga teroris YF dan BA dan RF. Ketiganya masih bagian dari JAD Cirebon.
YF dan BA merupakan amir dari JAD Cirebon yang memiliki koneksi dengan JAD Salatiga pimpinan Wawan Witjaksono.
Sementara RF merupakan anggota kelompok JAD Cirebon yang pernah diajak Wawan Witjaksono melakukan amaliyah dan terakhir bergabung dengan Abu Zee.
Dengan ditangkapnya para terduga teroris tersebut, total Densus 88 total sudah menangkap 26 terduga teroris paska aksi penusukan Menkopolhukam Wiranto pada Kamis, 10 Oktober lalu.
Komentar