Berita Terkait Gereja Katolik
Jumat, 27 Januari 2023
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Dunia
  • Vatikan
  • Sosok
  • Opini
  • Katekese
  • Inspiratif
  • Nusantara
  • Dunia
  • Vatikan
  • Sosok
  • Opini
  • Katekese
  • Inspiratif
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Berita Terkait Gereja Katolik
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Home Berita Dunia

Biksu Ternama di Myanmar Ikut Donasi untuk Dana Amal Covid-19 yang Digagas Paus Fransiskus

19 April 2020
in Dunia, Headline
0
Biksu Ternama di Myanmar Ikut Donasi untuk Dana Amal Covid-19 yang Digagas Paus Fransiskus

Uskup Agung Mandalay, Mgr. Marco Tin Win bersama Biksu Sitagu Sayadaw hadir dalam acara penyerahan donasi pada 16 April 2020. (Foto: Radio Veritas Asia-Myanmar Service)

Katoliknews.com – Seorang biksu terkemuka di Myanmar, Ashin Nyanissara yang juga dikenal sebagai Sitagu Sayadaw memberikan sumbangan untuk dana darurat Covid-19 yang didirikan oleh Paus Fransiskus.

Pada 16 April, Uskup Agung Mandalay, Mgr. Marco Tin Win menerima 10.000 dolar atau sekitar 154 juta rupiah dari Sitagu Sayadaw.

Biksu itu juga menyumbangkan beras, minyak goreng, kacang-kacangan, bawang dan garam untuk rumah yatim piatu dan lainnya yang membutuhkan di Keuskupan Agung Mandalay.

Sebagaimana dilaporkan UCA News, media Katolik Asia, dalam upacara yang diadakan di Katedral Hati Kudus, biksu itu mengatakan dia memberikan kontribusi sebagai tanda kasih sayang yang universal bagi semua agama – Budha, Kristen, Islam dan Hindu.

BacaJuga

Menko PMK: KVKI Bentuk Peran Gereja Menjawab Tantangan Bangsa

Menko PMK: KVKI Bentuk Peran Gereja Menjawab Tantangan Bangsa

1k
9 Suster di Sebuah Biara di Filipina Meninggal Karena Covid

9 Suster di Sebuah Biara di Filipina Meninggal Karena Covid

1.1k

“Yang perlu kita lakukan adalah bekerja bersama berdasarkan pada platform bersama untuk mengatasi Covid-19 dan melakukan karya amal melalui solidaritas,” kata Sitagu Sayadaw.

Uskup Agung Tin Win mengatakan: “Sebagai teman sejati, saya terkesan dengan kontribusinya dan itu menunjukkan niat baik dan solidaritas dengan orang-orang yang paling membutuhkan pada saat krisis. Kontribusinya mengirim pesan harmoni antaragama kepada orang-orang di seluruh negeri. “

Biksu itu juga menyumbangkan beras dan makanan lainnya ke rumah-rumah untuk orang tua, sekolah kaum disabilitas, yayasan kanker, panti asuhan dan orang-orang terlantar di seluruh negeri.

Sitagu Sayadaw memiliki hubungan dekat dengan Kardinal Charles Bo dari Yangon dan Uskup Agung Tin Win, yang telah bekerja bersama untuk mempromosikan dialog antaragama di negara mayoritas Buddha itu.

Biksu mengadakan pertemuan pribadi dengan Paus Fransiskus selama kunjungannya ke Myanmar pada November 2017. Dia juga bertemu dengan paus sebelumnya, Paus Benediktus XVI, di Roma pada tahun 2011.

Sitagu Sayadaw terlibat di dewan antaragama dan melakukan perjalanan ke berbagai wilayah di dunia untuk mempromosikan upaya kemanusiaan dan dialog antaragama.

Dia adalah pendiri dan kepala Akademi Buddhis Sitagu. Organisasi ini telah mendanai banyak proyek sosial di Myanmar, termasuk pompa air dan rumah sakit di berbagai daerah.

Dia diapresiasi karena karya amalnya, terutama setelah Topan Nargis pada 2008 yang menewaskan lebih dari 100.000 di wilayah delta negara itu.

Sumbangan biksu tersebut untuk dana darurat Paus Fransiskus terjadi sehari sebelum Myanmar merayakan Tahun Baru tradisional ketika jalan-jalan di seluruh negara itu tenang di tengah pembatalan festival air dari pemerintah untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Myanmar telah mencatat 85 kasus termasuk empat kematian dan dua pulih pada 17 April.

Gereja di Garis Depan

Pada 6 April, Paus Fransiskus  membentuk dana darurat di Serikat Misi Kepausan untuk membantu komunitas di wilayah misi Gereja yang terkena dampak pandemi Covid-19.

Paus memberikan kontribusi awal sebesar 750.000 dolar sekitar 12,3 miliar rupiah dan meminta organisasi gereja untuk berkontribusi pada dana tersebut.

BACA: Galang Dana Darurat untuk Korban Covid-19, Paus Fransiskus Ikut Menyumbang 12,3 Miliar

“Dalam tugas evangelisasi, Gereja sering berada di garis depan ancaman besar terhadap kesejahteraan manusia,” kata Kardinal Lois Antonio Tagle, prefek Kongregasi Evangelisasi Bangsa-Bangsa.

“Bapa Suci memanggil jaringan Gereja yang luas untuk menghadapi tantangan di depan.”

Paus mendukung lebih dari 1.110 keuskupan, sebagian besar di Asia, Afrika, Oseania, dan sebagian Amerika Selatan, melalui Serikat  Misi Kepausan.

Sekitar 2,16 juta kasus virus korona telah dilaporkan di seluruh dunia dengan 145.568 kematian, menurut data terbaru.

Tags: Covid-19
Artikel Berikut
Kantor Staf Presiden Beri Bantuan untuk Jaringan Katolik Melawan Covid-19

Kantor Staf Presiden Beri Bantuan untuk Jaringan Katolik Melawan Covid-19

Covid-19: Pemimpin Katolik di Amerika Latin Berkomitmen Lindungi Kelompok Rentan

Covid-19: Pemimpin Katolik di Amerika Latin Berkomitmen Lindungi Kelompok Rentan

Komentar

Artikel Terkini

Paus Fransiskus: Homoseksualitas “itu bukan kejahatan. Ya, tapi itu dosa”

Paus Fransiskus: Homoseksualitas “itu bukan kejahatan. Ya, tapi itu dosa”

1k
HUT Ke-43 Gereja Katolik Nanga Kantuk: Jadilah Berkat dan Biarkan Tuhan Tersenyum

HUT Ke-43 Gereja Katolik Nanga Kantuk: Jadilah Berkat dan Biarkan Tuhan Tersenyum

1.1k
Bagaimana Paus Fransiskus Memandang Pekerja Seks

Paus Fransiskus Sebut Khotbah yang Panjang sebagai ‘Bencana’, Paling Lama Sepuluh Menit

1.4k
Paus Fransiskus Kutuk Penyerangan terhadap Gereja Katolik di Myanmar dan Aksi Kekerasan di Sejumlah Negara

Paus Fransiskus Kutuk Penyerangan terhadap Gereja Katolik di Myanmar dan Aksi Kekerasan di Sejumlah Negara

1k
Renungan Katolik Hari Minggu Biasa III: Jadilah Rasul Kristus yang Setia

Renungan Katolik Hari Minggu Biasa III: Jadilah Rasul Kristus yang Setia

1.1k
Junta Militer Bakar Gereja Katolik dan Biara Suster di Myanmar, Sebuah Kapela Adorasi  Luput

Junta Militer Bakar Gereja Katolik dan Biara Suster di Myanmar, Sebuah Kapela Adorasi  Luput

1.1k
Berita Terkait Gereja Katolik

Katoliknews.com menyajikan berita-berita tentang Gereja Katolik dan hal-hal yang terkait dengannya, baik di Indonesia maupun di belahan dunia lain.

Artikel Terbaru

  • Paus Fransiskus: Homoseksualitas “itu bukan kejahatan. Ya, tapi itu dosa”
  • HUT Ke-43 Gereja Katolik Nanga Kantuk: Jadilah Berkat dan Biarkan Tuhan Tersenyum

Ikuti Kami

Facebook Twitter Instagram

Tentang Kami

  • Tentang Kami
  • Kirim Tulisan
  • Pedoman Media Siber
  • Iklan dan Partner
  • Kontak

© Katoliknews.com

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Dunia
  • Vatikan
  • Sosok
  • Opini
  • Katekese
  • Inspiratif

© 2020 Katoliknews

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In