Katoliknews.com – Romo Antonius Benny Susetyo, imam aktivis yang juga Staf Khusus Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dan seorang tokoh Muslim sama-sama menyatakan protes keras terhadap pelarangan ibadah di sebuah rumah di Cikarang, Jawa Barat.
“Ini melanggar konstitusi, yakni jaminan menjalankan ibadat. Tindakan ini tidak dapat dibenarkan, apa pun alasannya,” kata Romo Benny seperti dilansir Tempusdei.id, Senin 20 April 2020.
Romo Benny mengatakan, Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) perlu segera mencari solusi agar ibadah di rumah yang bertujuan untuk mencegah penyebaran Covid-19 tetap dilanjutkan.
Sebuah video terkait pelarangan terhadap sebuah keluarga kristen yang sedang mengikuti ibadah online di rumah mereka di Cikarang, Jawa pada Minggu kemarin, 19 April viral di media sosial.
Dalam video tersebut tampak seorang pria bersarung dan berkopiah hitam yang belakangan diketahui bernama Haji Mulyana masuk ke rumah keluarga tersebut. Dengan suara keras pria tersebut meminta agar ibadah dihentikan. Ia datang bersama seorang laki-laki berbaju hitam yang diduga adalah RT setempat, yang saat itu juga ikut memerintahkan agar ibadah dihentikan.
“Ini kan hanya ibadah biasa, pak,” kata salah satu anggota keluarga yang sedang melakukan ibadah tersebut.
Namun kedua pria itu tidak peduli dengan penjelasan pihak keluarga dan tetap meminta ibadah dibubarkan.
Intelektual dan tokoh muda Islam, Zuhairi Misrawi mengatakan sangat menyesalkan kejadian tersebut.
“Sangat disesalkan (hal seperti itu) masih terjadi di negara Pancasila. Pelakunya harus dihukum. Selain melanggar kemerdekaan beribadah yang dilindungi konstitusi, kejadian ini juga tidak mencerminkan akhlak umat beragama yang mestinya toleran dan saling menghormati, apalagi di tengah pandemik Covid-19 ini,” katanya.
Setio Lelono, seorang tokoh lintas agama di Bekasi, Jawa Barat juga mengatakan hal yang sama.
Menurutnya aksi pelaku tersebut menunjukkan sikap arogan dan intoleran.
“Ini tidak boleh didiamkan,” ujarnya.
Menanggapi kasus ini, Kapolres Metro Bekasi, Kombes Hendra Gunawan mengklaim protes yang dilakukan dua pria di video tersebut terhadap keluarga yang sedang beribadah di Cikarang tidak ada kaitannya dengan sentimen agama.
Hendra menyebut pembubaran dilakukan dalam kaitan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
“Kemarin itu nggak ada kaitan dengan agama. Kemarin masalah PSBB. Itu aja,” kata Hendra seperti dikutip dari Detik.com, Senin 20 April 2020.
“Dipersepsikan membubarkan kegiatan agama, padahal maksud dari pembubaran tokoh masyarakat itu adalah terkait dengan PSBB, tapi dipersepsikan oleh pihak keluarga bahwa kegiatan beragama dibubarkan. Nah itulah yang kemarin dimediasikan. Akhirnya ketemu dan sekarang jadi sahabat mereka,” katanya.
Komentar