Katoliknews.com – Konferensi Waligereja Austria memilih Uskup Agung Salzburg, Mgr Franz Lackner, OFM sebagai ketua baru. Uskup 63 tahun itu adalah mantan tentara perdamaian Austria untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Uskup Lackner menggantikan Kardinal Wina Christoph Schonborn yang kini berusia 75 tahun dan sudah menjabat selama 22 tahun.
Dilansir dari Ucanews.com, Uskup Lackner tumbuh di sebuah kota pertanian kecil di Styria, negara bagian di Austria selatan. Setelah menyelesaikan masa studi, ia mulai magang sebagai tukang listrik.
Keputusannya untuk menjadi seorang imam tumbuh di Siprus, ketika pada 1978-1979 ia bergabung ke dalam pasukan tentara perdamaian Austria untuk PBB.
Ia kemudian masuk ordo Fransiskan pada tahun 1984 dan mengambil nama Franz, mengacu kepada St Fransiskus Assisi, pendiri ordo Fransiskan. Ia ditahbiskan menjadi imam pada 1991. Setelah belajar teologi dan filsafat di Wina dan Roma, ia mengajar metafisika di Roma.
Pada 1999, ia menjadi Provinsial Fransiskan di Wina. Ia juga mengajar filsafat di universitas kepausan di Heiligenkreuz. Lalu pada 2002, ia diangkat menjadi uskup auksilier di Keuskupan Graz-Seckau. Pada November 2013, ia diangkat menjadi Uskup Agung Salzburg.
Uskup Lackner telah menjadi Wakil Ketua Konferensi Waligereja Austria sejak 2015. Konferensi ini terdiri dari 15 anggota, termasuk sembilan uskup. Austria memiliki sekitar lima juta umat katolik, atau sekitar 55 persen dari total populasi.
Kardinal Schonborn sendiri menjadi ketua konferensi ketika negara itu masih terguncang oleh pengunduran diri Uskup Wina pada 1995, Kardinal Hans Hermann Groer, yang dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur. Skandal seks di sebuah seminari pada 2004 menambah rumit masalahnya.
Tetapi banyak orang memberikan apresiasi tinggi pada Kardinal Schonborn karena menginisiasi dialog yang sulit dengan kelompok-kelompok pembangkang dan umat katolik yang kritis dengan gereja di negara itu. Ia bekerja di tengah meningkatnya suara protes dari para klerus dan umat katolik yang menginginkan reformasi gereja, termasuk menerima wanita sebagai imam.
Pada Agustus 2001, Kardinal Schonborn mengatakan diskusi yang sedang berlangsung antara umat katolik Austria dan hierarki gereja merupakan tanda keragaman di dalam Gereja Katolik, bukan sebuah indikasi ketegangan serius.
Aleksander AN
Komentar