Katoliknews.com – Pastor Massimo Fusarelli OFM, pimpinan umum tarekat OFM (Ordo Fratrum Minorum) mengungkapkan kedekatan Paus Emeritius Benediktus XVI dengan tradisi Fransiskan, yaitu gerakan spritualitas di dalam Gereja Katolik yang dirintis oleh Santo Fransiskus Assisi (1182-1224).
Kedekatan itu, kata Pater Fusarelli, tampak dalam riset Paus Benediktus tentang teologi sejarah Bonaventura dari Bagnoregio—mantan pemimpin umum OFM dan seorang pemikir besar Fransiskan.
Paus Benediktus XVI dikenal seorang teolog yang sangat gigih menjaga kearifan teologi dogmatik Gereja terutama kekayaan pemikiran Abad Pertengahan.
Ia terpikat pada teologi fransiskan, terutama yang digagas oleh Bonaventura, filsuf dan teolog Abad Pertengahan.
Empat tahun setelah menyelesaikan disertasinya yang pertama pada 1953, Paus dengan nama lahir Joseph Alois Ratzinger itu kemudian menulis disertasinya yang kedua, sebuah Habiliationsschrift yang memungkinkan dia untuk mengajar di universitas di Zerma.
Disertasi itu berjudul Die Geschichtstheologie des Heilegen Bonaventura yang diterbitkan pada 1959. Pada 1989, habilitasi ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan judul The Theology of History in St. Bonaventure.
Ratzinger menelaah teologi sejarah dalam pemikiran Bonaventura, teolog yang dikenal dengan julukan doktor serafik.
Wafatnya Paus Benediktus, lanjut Pater Fusarelli, adalah duka bagi keluarga besar ordo yang dinahkodainya sejak tahun 2021 lalu.
“Ordo Saudara Dina turut berdukacita atas meninggalnya Paus Emeritus Benediktus XVI,” kata Pater Fusarelli OFM, dikutip dari OFM.org.
“Semoga Tuhan menyambut hamba-Nya yang baik dan setia, dan membuat pelayanan misinya bagi umat Allah dan manusia membuahkan hasil,” tambah Pastor berkebangsaan Italia ini.
Seperti diketahui, Paus Benediktus XVI wafat pada 31 Desember 2022, pukul 09.34 waktu Roma, di Biara Mater Ecclesiae di Vatikan, setelah dua hari sebelumnya dilaporkan sakit parah.
Benediktus XVI meninggal pada usia 95 tahun. Ia memimpin Gereja Katolik sedunia sejak tahun 2005, menggantikan mendiang Santo Yohanes Paulus II yang mangkat.
Paus asal jerman itu meletakkan tongkat gembalaannya sebagai Paus pada 2013 silam, karena faktor kesehatan yang tidak memadai untuk mendukung tugasnya sebagai pemimpin umat Katolik sedunia dalam bahtera Gereja Katolik Roma.
Sejak Senin, 2 Januari 2023, jenazahnya disemayamkan di Basilika Santo Petrus. Ia dikuburkan pada 5 Januari 2023 di Katakombe di bawah Gereja Santo Petrus di Vatikan.
Effendy Marut
Komentar