Katoliknews.com – Berlari-lari ringan di sebuah ruangan tempat ia dirawat, Uskup Agung Medan, Mgr. Kornelis Sipayung, OFMCap tampak tidak kehilangan keceriaan.
Terkonfirmasi positif COVID-19 bersama empat imam dan seorang pegawai di Kuria Keuskupan, ia berupaya memberi mereka dukungan.
“Hai guys, anggota Kuria Keuskupan, mari kita berolahraga,” katanya, tanpa terlihat terbebani dengan penyakitnya itu.
Suasana demikian terlihat dalam sebuah video yang diperoleh katoliknews.com, Selasa, 21 Juli 2020.
Uskup yang ditahbiskan pada 2 Februari 2019 itu berupaya menyapa dengan akrab keempat imam.
“Bagaimana kabar, Rumapea?” tanyanya merujuk pada Vikaris Episkopal Pro Religius, RP Frans Borta P. Rumapea, O.Carm.
“Sudah bisa olahraga? Besok harus bisa,” katanya.
Sapaan akrab juga ia sampaikan kepada pimpinan Komunitas Kuria, RP Romualdus Nairun, CMF.
“Bapak rumah, perut semakin besar atau semakin kecil selama di rumah sakit? (Mari) olahraga!” katanya dalam video yang terlihat ia rekam sendiri dengan ponselnya.
“Joddy,” sapanya kepada RD Joddy Morison Turnip, Ketua Yayasan Pendidikan Katolik Don Bosco, “tak usah takut makan obat, ada saatnya nanti dikurangi.”
Uskup yang juga menjabat Moderator Sekretariat Gender dan Pemberdayaan Perempuan KWI itu berkali-kali mengungkapkan, “tetap semangat!” kepada para imam.
Dalam video itu, ia juga mengaku asam uratnya kambuh karena dokter memberinya makanan yang enak-enak dan tidak ia tolak.
“Akibatnya sakit” ungkapnya sambil tertawa dan menunjuk tangan yang bekas diinfus.
“Ok, Bro. Salam sehat untuk semua,” tutupnya sebelum mengakhiri video.
Pengumuman status positif COVID-19 Mgr. Kornelius dan para imam di Kuria Keuskupan disampaikan RP Benyamin A.C. Purba, OFMCap, Vikaris Yudisial, Minggu, 19 Juli 2020.
Dua imam lain yang juga anggota Kuria Keuskupan, kata Pastor Benyamin, kini melakukan isolasi mandiri, demikian juga para pegawai yang sempat berinteraksi dengan uskup dan keempat imam.
Ia menyatakan dalam pesannya yang disiarkan di kanal Youtube Komsos Keuskupan Agung Medan, meski was-was terhadap COVID-19 tentu saja perlu, namun “jangan sampai wabah ini merenggut cara kita memanusiakan sesama.
“Selain menjaga perilaku sehat, seperti mengenakan masker, jaga jarak, cuci tangan, olahraga rutin dan makan makanan bergizi,” hal yang tidak kalah penting menurut dia adalah “aspek etika sosial terhadap sesama, yang tercermin dari sikap peduli dan saling pengertian.
“Virus corona bisa jadi merenggut nyawa manusia tapi ada satu hal yang tidak bisa direnggut yaitu kemanusiaan kita,” katanya.
Ia pun mengajak semua pihak untuk berdoa bagi uskup dan para imam agar “segala intervensi medis dan obat-obatan mampu memulihkan mereka.”
Ian Saf
Komentar