Katoliknews.com – Dua orang bersaudara di Keuskupan Manado sama-sama menerima sakramen imamat pada Minggu, 26 Juli 2020.
Romo Bernardus I Wayan Sugiarta dan adiknya, Romo Yohanes I Made Pantyasa – keduanya sama-sama Imam Diosesan Keuskupan Manado, ditahbiskan bersama delapan imam lain di Kapel Seminari Tinggi Hati Kudus Yesus Pineleng oleh Mgr. Benedictus Estephanus Rolly Untu, MSC.
Keduanya ditahbiskan bersama-sama karena Romo Wayan – setelah menuntaskan studi di Seminari Tinggi Hati Kudus Pineleng – sempat menunda mengajukan lamaran untuk menjadi diakon.
“Saya minta tahun khusus untuk menyepi dan merefleksi tentang jalan panggilan-Nya. Itulah alasan saya ditahbiskan bersama dengan adik saya,” katanya.
Ia menyebut, para pelayan Tuhan yang memiliki hubungan darah seperti mereka sesungguhnya bukan sesuatu yang baru.
Ia merujuk pada ke-12 Rasul Yesus, di mana beberapa di antaranya ada yang merupakan saudara kandung, seperti Yakobus dan Yohanes, juga Petrus dan Andreas.
“Mereka ini memiliki pertalian darah, tetapi terpanggil untuk Kerajaan Allah,” katanya dalam sebuah video di kanal Youtube Komkat Manado.
Ia menyebut tahbisan mereka adalah “rahmat yang luar biasa” dan berharap hal itu menginspirasi keluarga-keluarga Katolik lain agar merelakan anak untuk menjadi pelayan umat.
Sementara itu, Romo Made menggambarkan proses panggilannya yang berliku dan tidak sekedar mengikuti jejak kakaknya.
Ia sempat masuk Seminari Kakaskasen, tetapi kemudian keluar dan meneruskan sekolah di Tondano.
Dalam perjalanan, kata dia, ternyata Tuhan masih menyapanya, sehingga ia memutuskan masuk Seminari Kelas Persiapan Atas Tomohon, hingga menjadi imam.
Anand Putra
Komentar