oleh: Christopher Marcellino Chandra
Katoliknews.com – Pandemi COVID-19 meresahkan warga dunia. Tanpa terkecuali: muda atau tua, kaya atau miskin, laki atau perempuan, dll. Tidak hanya berdampak pada darurat kesehatan, tetapi juga merambahkan ke sektor lain: ekonomi, pendidikan, politik, religi, dll. Dengan lain perkataan, COVID-19 melumpuhkan aneka sektor kehidupan.
Dalam konteks pelaksanan ritual keagamaan kita sebagai orang Katolik, COVID-19 membuat kita kehilangan kesempatan berjumpa secara langsung dengan sesama saudara seiman. Gereja kita tampak sepi. Bahkan: kosong. Menyantap Tubuh Tuhan dalam perayaan Ekaristi pun tidak.
Namun, toh kita percaya bahwa Tuhan tidak menutup mata dengan keresahan kita. Ia terus berjalan bersama kita. Tidak sedetik pun kita dibiarkan sendirian oleh-Nya. Hal itu, salah satunya, kita alami dalam misa live streaming di channel Youtube milik berbagai paroki dan keuskupan. Kendati COVID-19 mengganas, Tuhan menganugerahkan berbagai kecakapan dalam diri manusia sehingga kita menemukan media yang baik untuk menyalurkan kerinduan kita berjumpa sesama saudara seiman dan Tuhan sendiri dalam misa online.
Secara pribadi, saya adalah salah seorang yang aktif dalam mengikuti misa harian online. Saya selalu meluangkan waktu pada sore hari. Pada awalnya, dorongan untuk ikut misa online itu bukanlah murni dari hati saya, melainkan dorongan dari pacar serta orang tua. Namun, semakin lama saya semakin sadar akan pentingnya misa harian meskipun online. Dalam hidup ini terutama saat masa sulit seperti ini, Tuhan adalah kekuatan utama kita. Kita mesti mengandalkan-Nya sehingga kita teguh dalam pengharapan; usaha-usaha manusiawi kita pun berhasil dan mampu mengatasi aneka kesulitan yang kita hadapi.
Dalam Yesaya 41:10, Tuhan bersabda, “Janganlah takut, karena Aku menyertaimu; jangan cemas; karena Aku adalah Tuhanmu: Aku akan menguatkanmu; Aku akan menolongmu; ya, Aku akan menopangmu dengan tangan kanan kebenaran-Ku.” Kita diajak untuk berserah diri pada Tuhan.
Tentu saja penyerahan diri kepada Tuhan tidak hanya melalui misa online. Masih banyak cara lain yang memungkin kita untuk berserah secara total kepada penyelenggaraan Tuhan: Adorasi, meditasi, lectio devina, doa rosario, dan aneka tradisi doa Katolik lainnya.
Akhirnya, Firman Tuhan dalam Wahyu 21:4 mengatakan: “Tuhan akan menghapuskan setiap air mata dari mata mereka; dan tidak akan ada lagi kematian, kesedihan, tangisan, dan kesakitan: karena hal-hal yang lama sudah berlalu.” Semoga, kita selalu teguh dalam pengharapan, tekun dalam doa, dan bekerja keras menemukan langkah-langkah solutif mengatasi pandemi yang tengah menghantam dunia saat ini.
*Penulis adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Surabaya.
Komentar